Parkir Motor Ditarif Rp5000, Lurah Akan Panggil Karang Taruna
PURWAKARTA, RAKA – Perhelatan Turnamen Gala Siswa Indonesia (GSI) tingkat Provinsi Jawa Barat yang berlangsung di Stadion Purnawarman Purwakarta berjalan meriah. Turnamen itu diikuti oleh berbagai peserta yang berasal dari 15 kabupaten/kota di Jawa Barat. Namun, dibalik kemeriahan dan antusiasme peserta dan penonton, muncul permasalahan yang menarik perhatian publik, yakni adanya penarifan parkir kendaraan yang dinilai terlalu mahal, khususnya untuk roda dua. Kendaraan roda dua yang parkir di area Stadion Purnawarman dibandrol dengan harga Rp5 libu per motor. Tarif ini menimbulkan pertanyaan di kalangan pengunjung, khususnya perihal kejelasan dan legalitas pengelolaan parkir di lokasi tersebut yang diduga adanya praktik pungutan liar (Pungli) yang dilakukan oleh segelintir oknum yang mengatas namakan karang taruna.
Padahal jelas, dalam Perda Nomor 4 Tahun 2021 tentang retribusi pasal 7 ayat 2 hurup d tertulis, besaran parkir untuk kendaraan sepeda motor sebesar Rp2000 rupiah. Mirisnya, tiket karcis parkir tersebut berlogokan karang taruna 08, Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan Purwakarta.
Salah satu pengunjung, Ahmad Sugiarto (33) mengaku dirinya tidak mempermasalahkan dengan adanya tarif parkir sebesar Rp5 ribu tersebut. Akan tetapi, ia ingin mengetahui ke mana uang hasil parkir itu dialokasikan. “Kalau itu untuk fasilitas yang lebih baik, saya dukung-dukung aja. Tapi kalau hanya untuk kepentingan pribadi, itu yang menjadi masalah,” ungkapnya, Sabtu (27/7).
Sementara, saat ditanyakan kepada salah satu penjaga parkir, dirinya menyebut bahwa pengelolaan parkir itu dikelola karang taruna. “Ini dari karang taruna kang,” ucapnya saat berbincang dengan Radar Karawang.
Saat dikonfirmasi, Kepala Kelurahan Sindangkasih, Muhammad Hasan Amin, mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui sama sekali terkait adanya pengelolaan parkir tersebut. Bahkan, ia menyebut, ketua karang taruna setempat juga tidak mengetahui adanya kejadian itu. “Saya baru tahu itu kang, ketua karang taruna sudah saya hubungi, yang bersangkutan juga tidak mengetahui kegiatan parkir itu. Mungkin itu oknum kang,” bebernya.
Hasan mengungkapkan bahwa dirinya telah mendapat banyak laporan serupa. Untuk itu, pihaknya akan segera memanggil karang taruna tersebut untuk meluruskan duduk permasalahan yang ada. “Sebelumnya memang sudah banyak laporan juga. Nanti saya segera panggil ketua karang taruna kelurahan sama unitnya buat mintain keterangannya,” pungkasnya. (yat)