Pemda Janji Segera Atasi Longsor Kampung Kubang
TINJAU : Tim Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta saat meninjau lokasi longsor.
PURWAKARTA, RAKA – Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta datangi lokasi longsor di Kampung Kubang, Desa Legoksari, Kecamatan Darangdan, Senin (6/1). Akibat longsor itu, ratusan hektare sawah milik petani terancam gagal tanam.
Diketahui, tiga petak pesawahan yang diperkirakan 500 meter persegi di kampung tersebut ambrol pada malam pergantian tahun lalu. Saluran irigasi yang menjadi sumber pengaliran pertanian di kecamatan itu, juga tergerus longsor menimpa sejumlah petak sawah tepat berada di bawah tebing.
Kepala Dispangtan Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan mengatakan, pihaknya datang ke lokasi longsor hari ini guna meninjau kembali lokasi longsor sekaligus melakukan penanganan untuk memperbaiki kerusakannya. “Urusan siapa-siapanya sedang kami bahas dengan aparat desa, kecamatan, dan kelompok tani,” ujarnya.
Longsor yang terjadi di Legoksari, Agus menyebut, tak terlalu besar luasannya hanya masalah tersebut terletak di air yang jika dibiarkan akan melebar. “Kami coba bermusyawarah dengan kelompok tani dan desa. Di sini pemda harus hadir bukan hanya Dispangtan atau siapa,” ujarnya.
Masalah irigasi yang terbawa longsor, Agus juga menyebut irigasi tersebut adalah irigasi sekunder yang dibangun atas inisiatif petani Desa Legoksari. “Longsor itu kan karena tanahnya yang gembur jadinya tergerus. Saya pastikan masalah ini tak mengurangi waktu masa tanam,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan hektare sawah terdampak gagal tanam usai terjadi longsor yang menimbun puluhan petak sawah di Kampung Kubang, Desa Legoksari, Kecamatan Darangdan.
Kejadian longsor ini terjadi saat hujan deras pada Selasa (31/12) lalu. Menurut Unang (54) warga Kubang, longsor terjadi pada malam hari dan mengetahui telah terjadi longsor ketika pagi harinya saat ada warga yang hendak pergi ke sawah untuk bertani. Dalam longsor ini, saluran irigasi sawah pun ikut longsor sehingga mengakibatkan terputusnya saluran irigasi menuju ke tiga desa, seperti Mekarsari, Gandasoli, dan Gandamekar. “Diperkirakan 200 hektare sawah yang terdampak tak teraliri air. Padahal ini kami sedang ingin masa tanam dan membutuhkan air,” ujarnya. (gan)