Pemuda Diminta jadi Pelopor Minat Baca
SIAP KAMPANYE LITERASI : Para pemuda yang digandeng Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah siap kampanye literasi.
PURWAKARTA, RAKA – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purwakarta dorong partisipasi minat baca dengan menjalin kerjasama dengan Bidang Kepemudaan Disporaparbud.
Plt Kapala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Netty Dewi Purnamawati mengatakan, data statistik sosial budaya BPS tahun 2012 menunjukkan, bahwa masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi. “Sebanyak 91,68 persen penduduk yang berusia 10 tahun ke atas lebih menyukai menonton televisi, dan hanya sekitar 17,66 persen yang menyukai membaca surat kabar, buku atau majalah,” paparnya, di sela menerima kunjungan Bidang Kepemudaan Disporaparbud, Jumat (13/09).
Oleh karena itu, lanjutnya, dalam rangka meningkatkan budaya membaca dan tradisi literasi dikalangan generasi muda, perlu melakukan kerja sama denngan Bidang Kepemudaan untuk lebih mempererat kerjasama dan kolaborasi program maupun kegiatan. “Sejalan dengan hari kunjungan perpustakaan dan bulan gemar membaca, kami mengajak generasi muda untuk meningkatkan budaya membaca dimanapun dan kapanpun,” ujarnya.
Menurut Netty, membaca itu gerbang peradaban. Negara dengan kegemaran membaca yang tinggi cenderung memiliki peradaban yang lebih maju. “Kita bisa melihat negara Jepang. Masyarakat Jepang memiliki budaya membaca yang luar biasa. Di taman, di kereta, di kantin, dimanapun mereka berada, membaca adalah kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan,” katanya.
Sementara, Kabid Kepemudaan Dispporaparbud, Ahmad Arif Imamulhaq mengatakan, pihaknya merasa terhormat dan mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh pihak Dinas Kearsipan dan Perpustakaan.
Menurut Arif, gagasan besarnya adalah bagaimana birokrasi mampu menerjemahkan visi misi Bupati Purwakarta dalam mewujudkan masyarakat Purwakarta yang Istimewa di seluruh sektor pembangunan yang telah dan sedang dijalankan. Termasuk dalam konteks meningkatkan budaya membaca masyarakat. “Orientasinya adalah pelayanan terhadap warga dan tidak terbelenggu pada ego sektoral. Karenanya kolaborasi mesti jadi kata kuncinya, dan sinergi menjadi implementasinya,” pungkasnya. (ris)