PURWAKARTA, RAKA – Para pengemudi angkutan kota (Angkot) di Purwakarta menuntut adanya perhatian serius dari para calon bupati, yang saat ini tengah gencar melakukan berbagai kegiatan sosialisasi. Dengan pendapatan yang terus merosot setiap harinya, para pengemudi angkot inginkan adanya kepedulian dari para figur yang akan mencalonkan diri menjadi pemimpin Kabupaten Purwakarta dalam lima tahun ke depan. Mereka menuntut calon pemimpin harus mampu menjamin kesejahteraan masyarakat, khususnya kalangan bawah seperti pengemudi angkot. “Kami dan rekan-rekan sangat berharap bisa bertemu dengan calon bupati untuk menyampaikan keluh kesah kami,” ujar Sahrudin (45), seorang sopir angkot saat sedang berbincang dengan Radar Karawang, Kamis (22/8).
Dirinya ingin berkeluh kesah bahwa di zaman sekarang ini, pendapatan sebagai sopir angkot terbilang sangat merosot dan jauh dari kata cukup untuk menghidupi keluarga. “Pendapatan kami anjlok, dan kami ingin mencari solusi bersama,” ujarnya.
Pria yang menggantungkan hidupnya di jalur trayek itu berharap adanya titik terang yang didapat saat nantinya bertemu calon bupati. “Kami gak muluk-muluk, pengen ada solusi,” harapnya.
Senada, sopir angkot lainnya, Ceceng (48) mengatakan bahwa dirinya hanya menginginkan pendapatnya kembali normal. “Kami hanya ingin pendapatan kami kembali normal agar kebutuhan sehari-hari kami terpenuhi, terutama untuk makan keluarga,” ujarnya.
Ia menceritakan bahwa selama dua tahun terakhir dirinya harus hidup pas-pasan karena pendapatan yang terus menurun. “Sering saya cuma bawa pulang sepuluh ribu, karena sepi penumpangnya,” katanya.
Ceceng juga menilai, merosotnya pendapatan para sopir angkot diduga akibat maraknya sarana transportasi online. Selain itu, tidak adanya larangan pelajar menggunakan sepeda motor ke sekolah juga semakin menekan pendapatan mereka. “Dulu mah, kebanyakan penumpangnya anak sekolah, sekarang pas ada zonasi sekolah, mereka gak pada naik angkot lagi buat ke sekolah,” pungkasnya. (yat)