Pergerakan Tanah, Rumah Warga Roboh
PENINJAUAN : Pejabat Purwakarta tengah melakukan peninjauan wilayah yang terjadi pergeseran tanah. Pemda Purwakarta berjanji akan segera melakukan penanganan.
PURWAKARTA, RAKA – Bencana alam kembali terjadi di Kabupaten Purwakarta. Kali ini bencana pergerakan tanah terjadi di Kampung Cirangkong RT15 RW06 Desa Pasanggrahan, Kecamatan Tegalwaru. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Camat Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Beni Primiadi mengatakan, dalam peristiwa ini 2 rumah warga roboh, 8 rumah tidak bisa dihuni karena rusak berat. Jalan penghubung antar Desa Pasangrahan dan Desa Panyindangan sepanjang 200 meter juga terputus akibat guyur hujan. Bencana alam ini terjadi pada Minggu (7/2) lalu. “Kami sudah cek lokasi dan melakukan penanganan,” ujarnya, Senin (8/2).
Adapun penanganan yang dilakukan adalah evakuasi warga yang rumah rusak dan roboh ke rumah terdekat atau kerabatnya. “Kami mengadakan piket petugas desa, babinkamtibmas dan linmas 24 jam, juga mendirikan posko darurat dan mempersiapkan dapur umum,” ujar Beni.
Ia mengatakan, pihaknya saat ini fokus pada evakuasi warga sekitar lokasi bencana, karena bukan tidak mungkin pergerakan tanah kembali terjadi mengingat intensitas hujan masih tinggi. “Kita evakuasi warga untuk menjaga keamanan mereka hingga pergerakan tanah ini berhenti,” ujar Beni.
Dilain pihak, Kapolsek Plered Kompol Winarsa membenarkan adanya peristiwa pergeseran tanah tersebut. Pihaknya bersama aparat desa setempat berikut anggota TNI tengah melakukan penanganan lanjutan. “Memang telah terjadi pergeseran tanah yang mengakibatkan sejumlah rumah rusak dan jalan desa terputus,” kata Winarsa.
Dia menjelaskan, pergeseran tanah di Kampung Cirangkong terjadi sedikit demi sedikit. Begitu turun hujan deras yang hampir seharian mengakibatkan gerakan tanahnya semakin cepat. Secara otomatis bangunan di atasnya ikut bergerak. “Kami mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan kepada penghuni rumah yang rusak agar mau untuk diungsikan sementara. Sebab harus diwaspadai gerakan tanah susulan,” pungkasnya. (gan)