RADAR PURWAKARTA

Petambak Bandel Kena Batunya

TUNJUKAN IKAN MATI: Seorang petambak di Waduk Jatiluhur menunjukan ikan peliharaannya yang mati.

PURWAKARTA, RAKA – Para petambak ikan air tawar Kolam Jaring Apung (KJA) di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, kini hanya bisa meratapi nasib, setelah ikan-ikan mereka mati masal, belum lama ini.

Padahal, sebelumnya Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta sudah mengingatkan agar para petambak mempercepat masa panen, dan tidak menanam ikan selama cuaca buruk masih menggelayut di Kabupaten Purwakarta. Namun, himbauan itu tidak dianggap. Alhasil, saat hujan terus mengguyur terjadi upwelling atau umbalan arus balik yang menyebabkan ikan-ikan kekurangan oksigen.

Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta Ade Muhammad Amin mengaku, dinasnya sudah memprediksi akan datangnya fenomena umbalan tersebut. Hal itu, berkaca dari pengalaman di tahun-tahun sebelumnya. “Sebenarnya kami telah mengeluarkan imbauan kepada para pelaku KJA. Dan biasanya juga mereka sudah mengetahui jika datang musim penghujan tidak boleh untuk menanam ikan,” ujar Ade.

Ade menjelaskan, ikan-ikan ini mati karena kekurangan oksigen. Menurut dia, pembudidaya ikan di Jatiluhur tak seharusnya merugi bilamana mengindahkan surat imbauan dinasnya. Adapun isi dari imbauan tersebut menerangkan supaya petani tak melakukan penanaman benih ikan saat datang musim penghujan. “Kita sudah diprediksi. Ini berkaca pada pengalaman-pengalaman sebelumnya,” jelas dia.

Terkait kejadian tersebut, Ade mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Kepala UPTD Perairan Umum Jatiluhur. Saat ini, pihaknya pun masih melakukan pendataan jumlah petani ikan keramba yang terdampak. Berdasarkan data di Diskanak, KJA di Waduk Jatiluhur seluruhnya ada 30 ribuan. Hal ini merujuk pada program Citarum Harum dan Diskanak masuk ke dalam satgas. “Masih kami lakukan validasi berapa-berapanya.

Yang jelas tidak semua KJA. Hanya di sebagian wilayah dan mayoritas ada di Kecamatan Tegalwaru, Sukasari, dan Sukatani. Kalau di Jatiluhur sebagian kecil,” pungkasnya. (gan)

Related Articles

Back to top button
Verified by MonsterInsights