PURWAKARTA

Plered Harus Punya Kampung Maranggi dan Keramik

KAMPUNG UNGGULAN: Wisata berbasis produk khas Plered masih perlu dikembangkan.

PURWAKARTA, RAKA – Wisata kuliner sate maranggi di Kecamata Plered, Kabupaten Purwakarta, didorong menjadi sentra industri makanan dan kramik tradisional.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengatakan, kedua industri itu harus terintegrasi satu kesatuan menjadi destinasi wisata.
“Saya pribadi di Subang sudah membuat Kampung Ramah Anak. Di sana ada toko, gerabah dan makanan. Di sini juga harus terintegrasi makanan dan sentra industri. Sehingga menjadi satu kesatuan. Itu harus mulai disusun kerangka kerjanya,” ujarnya saat berkunjung ke Wisata Kuliner Sate Maranggi Plered sebelum menyerahkan traktor kepada kelompok tani di Desa Gandasoli, Rabu (5/8).

Apalagi, kata dia, di tempat wisata sate maranggi ada kereta api yang bisa menjadi akses keparawisatan sekaligus menjadi pemandangan para pengunjung sembari menikmati hidangan. “Jadi jangan dibunuh karakternya, justru keindahan sekitar harus ditata dengan baik. Sehingga menjadi cukup bagus,” kata Dedi.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Purwakarta Karliari Juanda mengaku akan membenahi wisata kuliner sate maranggi Plered secara umum agar lebih tertata dengan baik, namun tidak tahun ini “Paling dalam waktu dekat kami akan melakukan pengecatan terlebih dahulu,” ujarnya.

Mengenai masukan dari Wakil Ketua Komisi IV untuk pembenahan wisata kuliner Plered akan dipertimbangkannya. Nanti akan menggandeng Disporaparbud mengembangkan sektor pariwisatanya. “Memang kami sebenarnya akan merapikan tempat wisata kuliner ini. Total pedagang sate yang terdata di lokasi itu sebanyak 40 orang dan 56 orang lainnya pedagang gerobak,” ujar Karliati. (gan)

kutipan;
“Memang kami sebenarnya akan merapikan tempat wisata kuliner ini. Total pedagang sate yang terdata di lokasi itu sebanyak 40 orang dan 56 orang lainnya pedagang gerobak,”

Related Articles

Back to top button