RADAR PURWAKARTA

Produksi Keramik Plered Turun 30 Persen

DITUTUP : Perajin gerabah Plered saat menutup hasil produksinya dengan plastik. Pasalnya cuaca mendung dan akan segera turun hujan.

PURWAKARTA, RAKA – Memasuki musim penghujan, produksi gerabah keramik di Kecamatan Plered, menurun 30 persen. Pasalnya, para proses pengeringan semakin lama.

Dede Muhtar (53), salahsatu perajin keramik Plered mengatakan, produksi keramik tetap dilakukan meski di musim hujan, namun terkait proses pengeringannya terhambat yang biasanya cukup dengan waktu seminggu kini dua minggu juga masih belum kering. “Musim hujan untuk mengeringkan keramik (pot) bisa capai 1 bulan waktunya. Ya jelas ini berakibat kepemesanan yang menjadi menurun, seperti misalnya hari ini harus mengantar pesanan terpaksa dibatalkan karena belum ada barangnya,” ujar Dede, di Plered, Senin (6/1).

Penurunan jumlah pemesanan, kata Dede, bisa mencapai sekitar 30 persen. Namun, Dede mengaku beruntung masih ada stok barang yang diproduksi selama kemarau. “Kami hitungan stok itu per pembakaran ada yang ukuran besar dan kecil. Rata-rata setiap pembakaran ada 45 pot,” ujarnya.

Adapun produksi pot yang dibuat di tempat usaha Dede, nantinya didistribusikan hanya ke dalam negeri (lokal), seperti Jakarta dan sekitarnya. “Kalau wilayah banjir kami gak kirim seperti di Kemang, Meruya, dan Ciledug. Tapi, dari pengalaman pesanan ada saja ketika banjir sudah selesai yang biasanya kami antar sebanyak 1 mobil pikap,” katanya. (gan)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button
Verified by MonsterInsights