Ramai-ramai Curi Hati Rakyat
PURWKARTA, RAKA – Pasca ditetapkannya Daftar Calon Tetap (DCT) beberapa hari lalu. Partai politik sudah mulai menancapkan gasnya untuk melakukan konsolidasi.
Seperti yang dilakukan oleh 41 caleg Partai Hanura, mereka memilih menggarap isu lingkungan hidup dalam upaya meraih simpati masyarakat.
Ketua DPC Partai Hanura Purwakarta R Priyatna Kusumah mendorong calegnya untuk fokus dipersoalan-persoalan lingkungan hidup. Karena persoalan itu bersifat multidimensi tidak hanya mengejar perolehan suara. Namun menyangkut hajat hidup orang banyak. “Bagi caleg sendiri tidak semuanya berorientasi pada peningkatan elektabilitas. Akan tetapi, ketika mereka (caleg) menggarap persoalan lingkungan hidup, aspek kemanfataannya bersifat jangka panjang,” ungkap Priyatna, Selasa (25/9).
Salah satu terobosan yang akan dilakukannya adalah dengan membidik sejumlah daerah pemilihan (dapil) yang kondisi lingkungannya kurang bagus. Penanaman pohon menjadi satu di antara sekian program yang akan segera dilaksanakan. Pohon yang akan ditanamnya pun dipilih dengan kualifikasi dapat menahan tanah yaitu pohon buah.
Dia pun menargetkan, menanam 10.000 pohon yang ditanam secara bertahap. Selain menanam, pemeliharaan pohon pun menjadi hal yang harus diperhatikannya. “Sehingga pohon dapat tumbuh dengan baik dan bisa berumur panjang,” katanya.
Sementara, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Purwakarta tengah melakukan konsolidasi masing-masing kader partai berbasis TPS. “Sekarang sudah berjalan, kita konsolidasikan tiap kader-kader partai berbasis TPS,” ujar Ketua DPC PKB Purwakarta Neng Supartini.
Terpisah, Ketua DPC PBB Kabupaten Purwakarta Irfan Nurul Furqon mengatakan, langkah strategis dari PBB ialah bersilaturahmi dengan para ulam dan umat Islam. “Silaturahmi dengan ulama berjalan, kebijakan ulama kita dengar khususnya terhadap partai salah satunya pengajian dan menghidupkan majelistaklim,” terangnya.
Dia juga mengatakan, kampanye PBB tersebut lebih cenderung kepada kampanye simpatik. “Semua caleg silaturahmi langsung dengan masyakat. Khususnya dalam forum-forum keagamaan, supaya lebih dekat dan bisa mendengar langsung keluhan masyarakat,” papar dia.
Dijelaskannya, untuk urusan penyebaran Alat Peraga Kampanye (APK) baru memulai dikarenakan pihak penyelenggara dan panwas sudah memperbolehkan. “Untuk sekarang sudah boleh, tapi masih mulai penyebaran APK. Di PBB sendiri jumlah DCT-nya mencapai 45 orang dengan target satu dapil minimal dapat satu kursi,” paparnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk lima tahun ke depan PBB juga tengah mengoptimalkan kader muda potensial yang bisa mengurus partai, karena sayap partai masih butuh kader. “Harapan dari PBB, kembali lagi kita tegaskan pemilu di Kabupaten Purwakarta untuk tidak ada penyebaran hoax dan sara, serta kampanye-kampanye hitam akan jadi bumerang untuk mencederai demokrasi di Kabupaten Purwakarta,” tegasnya. (ris)