SDN 1 Kertajaya Batalkan Pungutan Iuran Rp5000 untuk PHBN
PURWAKARTA, RAKA – Pungutan iuran untuk perayaan hari jadi Purwakarta dan Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) yang dilakukan terhadap siswa di SDN 1 Kertajaya dan SDN 1 Margasari, di benarkan oleh salah satu pihak sekolah tersebut. Salah satu pihak sekolah berkilah bahwa hal tersebut merupakan kesalahpahaman yang terjadi antara pihak sekolah dan orang tua siswa. Pungutan iuran tersebut bukan untuk perayaan hari jadi, melainkan untuk PHBN. Namun rencana pungutan iuran tersebut telah dibatalkan.
Saat Radar Karawang mendatangi SDN 1 Kertajaya untuk mengkonfirmasi perihal adanya pungutan iuran tersebut. Salah satu guru yang enggan menyebutkan namanya mengatakan bahwa Kepala SDN 1 Kertajaya sedang tidak berada di tempat, sehingga belum dapat ditemui. “Ibu Kepseknya lagi ke kantor dinas, gak ada di sini,” ucapnya.
Disinggung perihal adanya pungutan iuran hari jadi, guru perempuan berkacamata itu menjelaskan bahwa kepala sekolah telah dipanggil oleh kepala dinas pendidikan dan telah dijelaskan bahwa hal tersebut merupakan kesalahpahaman. “Ibu Kepsek udah dipanggil sama pak Kadis, kata beliau itu cuma salah paham saja,” ujarnya.
Guru tersebut juga menyangkal terkait adanya pungutan iuran yang dilakukan untuk perayaan hari jadi Purwakarta. Namun, membenarkan terkait adanya wacana pungutan iuran PHBN yang akan digelar dalam beberapa waktu mendatang. “Gak ada kita iuran untuk hari jadi, mungkin itu di sekolah lain. PHBN kita memang suka ngadain, tapi gak minta iuran dari siswa,” ungkapnya.
Disinggung perihal hasil pertemuan kepala sekolah dengan Kadisdik, guru tersebut mengaku bahwa pungutan iuran telah dibatalkan. Pengakuan guru tersebut secara tidak langsung membenarkan bahwa sebelumnya di sekah tersebut akan melakukan pungutan iuran terhadap siswa. “Iyah gak jadi,” ujarnya.
Sementara itu, saat Radar Karawang mendatangi SDN 1 Margasari untuk tujuan yang sama, Kepala Sekolah sedang tidak berada di tempat sehingga belum dapat dimintai keterangan. Salah satu guru yang enggan menyebutkan namanya mengatakan bahwa jika ingin mengkonfirmasi hal tersebut harus langsung dilakukan terhadap kepala sekolah, sebab dirinya tidak mengetahui hal tersebut. “Saya mah gak tau apa-apa, langsung saja besok ke ibu Kepsek, saya takut salah ngomong,” ujarnya.
Selain itu, salah satu orang tua siswa yang memberikan informasi kepada Radar Karawang membenarkan bahwa pungutan iuran di SDN 1 Kertajaya telah dibatalkan. Namun, untuk SDN 1 Margasari telah dilakukan. “Iyah yang Kertajaya tadi Subuh ada info dibatalkan, tapi yang di margasari sudah dipungut,” pungkasnya. (yat)