PURWAKARTA

Suami Punya Firasat tak Enak

EVAKUASI : Proses evakuasi korban jembatan ambruk. Korban merupakan warga Desa Cihambulu, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Istri jadi Korban Ambruknya Jembatan Bodem

PURWAKARTA, RAKA – Musibah yang menimpa Rohayati (44) hingga meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan jembatan yang ambruk di perbatasan Kabupaten Purwakarta dan Subang itu disaksikan langsung oleh sang suami, Rahmat.

Warga Desa Cihambulu, Kecamatan Pabuaran, Subang berusia 48 tahun itu harus merelakan kepergian sang istri yang menyisakan duka yang mendalam buat seluruh keluarga.

Untuk meringankan beban dan menghibur kepiluan keluar Rahmat, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi yang masa kecilnya dilalui tak jauh dari desa tempat keluarga Rahmat tinggal. Dia datang langsung memberikan bantuan kepada keluarga tersebut akhir pekan lalu, Sabtu (4/4).

Mantan Bupati Purwakarta dua periode itu juga mengucapkan bela sungkawa pada keluarga Rohayati. “Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, gdan dimanapun kita berada harus senantiasa hati-hati dan waspada karena musibah bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Apalagi sekarang lagi merebak wabah korona, yang tidak bisa kita duga bisa menyebar kesiapa saja dan dari orang yang mungkin kita anggap sehat,” kata Dedi, sembari mengingatkan warga untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan masing-masing.

Dia berharap, musibah ini tidak lantas membuat keluarga Rahmat berputus asa. Menurutnya, musibah ini hendaknya dijadikan pelajaran semua pihak agar semua hal yang berkaitan dengan fasilitas publik bisa menjadi perhatian khusus. Masyarakat juga diminta agar tetap berhati-hati jika melintasi jembatan atau sungai, begitu juga jika hendak menyeberang jalan. “Dari sisi lain, pemerintah juga harus bisa memastikan bahwa semua fasilitas yang digunakan publik harus dapat digunakan dengan aman dan nyaman,” ujarnya.

Sementara, Rahmat mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan atas musibah yang menimpa keluarganya. “Hatur nuhun, kepada Kang Dedi Mulyadi dan semua pihak yang sudah membantu keluarga kami, saya juga ucapkan terimakasih kepada para petugas yang telah mengevakuasi, saya menyaksikan sendiri istri saya dievakuasi, hanya saja Tuhan berkehendak lain, insya Allah kami bisa menerima musibah ini,” kata Rahmat.

Dia juga sempat bercerita kejadian yang menimpanya, dia bersama sang istri melintasi jembatan tersebut saat pulang seusai ke Cikampek membeli obat. Sebelumnya dia berobat di Rumah Sakit Bakti Husada, Purwakarta, tapi obat yang dicari kosong dan memutuskan mencari ke wilayah Cikampek dan sepulang dari cari obat dan melintas kembali ke jembatan dan tiba-tiba ambruk.

Menurut Rahman, peristiwa ini terjadi pukul 14.30 WIB, saat itu, Rahmat menjelaskan kondisi di sekitar jembatan sangat padat oleh kendaraan yang sedang mengantre lantaran kondisi jembatan sebagiannya tengah dalam perbaikan. “Banyak motor yang melintas dan saat itu posisi saya mengantre mengendarai motor. Dan istri saya memutuskan jalan kaki melewati antrean kendaraan. Tiba-tiba saja ambruk,” jelasnya.

Sebelum peritawa memilukan itu terjadi, Rahmat berkisah, bahwa dirinya merasa malas saat diajak sang istri untuk berobat. “Pada saat itu istri maksa mengajak saya berobat, namun firasat saya merasa males untuk pergi bertobat, istri terus memaksa ngajak bertobat ke RS Bakti Husada,” ujarnya. (gan)

Related Articles

Back to top button