TUNJUKAN SUNGAI TANGKAL : Eman, salah seorang warga saat mengeluh kondisi sungai kepada Pasi Ops Satgas Citarum Harum Sektor 13 Kapten Inf Bayu Danu Harto.
PURWAKARTA, RAKA – Sungai Ciwaru salah satu anak sungai Citarum di Kampung Cantilan, Desa Warung Jeruk, Kecamatan Tegalwaru kondisinya kian hari makin dangkal.
Tak hanya akibat musim kemarau, pendangkalan sungai itu dipicu akibat makin menumpuknya limbah pasir dan debu diduga dari salah satu perusahaan tambang batu di wilayah itu.
Eman (60), salah seorang warga sekitar mengatakan, pendangkalan sungai sudah tejadi sejak lama. Kondisi ini mengakibatkan sungai tersebut tak lagi berfungsi. “Apalagi saat musim kemarau seperti saat ini warga sulit memanfaatkan air sungai ini,” ujarnya, Rabu (4/8).
Padahal kata Eman, dulunya sungai tersebut banyak dimanfaatkan warga, salah satunya untuk mengairi sawah. “Kini sudah dangkal dan tidak ada lagi airnya. Bahkan jika musim hujan tiba air suka banjir,” katanya.
Untuk mengurangi pendangkalan kata dia, banyak warga di sekitar sungai mengeruk limbah pasir dan batu untuk dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. “Jika tidak dikeruk warga, pasti permukaan sungai makin dangkal,” katanya.
Sementara, Komandan Sektor 13 Kolonel Inf. Nawzardi Irham melalui pasi ops Kapten Inf Bayu Danu Harto mengatakan, pihaknya sudah mengambil langkah dengan menghubungi pihak perusahaan tambang batu agar melihat langsung kondisi anak sungai Citarum tersebut. “Kita sudah sidak ke PT MSS lantaran aktivitas perusahaan tambang batu itu disinyalir berdampak pada lingkungan,” katanya.
Kapten bayu mengatakan, hasil pengecekan satgas Citarum sektor 13 dari mulai sungai Cibuluh hingga Sungai Ciwaru, kerusakan sungai ternyata cukup parah lantaran pendangkalan sungai akibat debu dan pasir atau limbah perusahaan tambang batu mengendap di aliran sungai. “Kita meminta perusahaan segera mengeruk limbah yang mengendap disungai agar sungai kembali bersih dan kembali bisa dimanfaatkan warga,” pungkasnya. (gan)
