Syekh Tubagus Daqo, Ulama Pejuang

Jejak Pewaris Nabi di Purwakarta

PURWAKARTA, RAKA – Peran ulama dalam kemerdekaan Indonesia tidak bisa dianggap enteng. Ulama ikut turun langsung berperang melawan penjajah, salah satunya Syekh Tubagus Daqo.

Menurut keterangan sejarawan Wanayasa Budi Rahayu, diperkirakan Syekh Tubagus Daqo datang ke Wanayasa, sekitar abad ke-18. Kedatangan orang-orang Banten ke Wanayasa, tidak dapat dipastikan waktunya secara tepat. Namun keberadaannya di Wanayasa mempunyai pengaruh cukup besar terutama di bidang keagamaan dan ilmu bela diri. Syekh Tubagus Daqo merupakan pejuang yang gigih melawan Belanda, demi untuk melanjutkan perjuangannya, beliau melarikan diri hingga sampailah di daerah Taringgul. “Kedatangan orang-orang Banten pada tahap pertama, mungkin ada kaitannya dengan upaya Sultan Banten mengganggu hegemoni kekuasaan Belanda sekitar abad ke-17 dan 18,” ungkapnya.

Di Wanayasa dan sekitarnya banyak ditemui makam lama orang-orang yang mempunyai gelar Tubagus, seperti Tubagus Daqo dan Tubagus Daka. Tubagua Daqo termasuk tokoh ilmu bela diri, menurut pemaparan warga setempat, Syekh Tubagua Daqo mempunyai ilmu kekuatan seperti kekebalan, dan lain sebagainya. Tubagus Daqo bermukim di daerah Taringgul. Karena dimakamkan di Legok Sigay, daerah Rancadarah, maka dikenal dengan sebutan Eyang Sigay.

Namun ada yang unik, ketika melintasi Jalan Raya Purwakarta-Wanayasa, tepatnya di Desa Taringgul, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta. Ada Plang bertuliskan ‘Wanita Dilarang Berziarah ke Makom Syekh Tubagus Daqo’. Papan pengumuman itu merupakan pintu masuk ke makam Syekh Tubagus Daqo.

Terkait dengan larangan wanita berziarah ke makam keramat itu, Budi menyatakan tidak mengetahui persis alasan dari larangan itu. Hanya saja, sosok Syekh Tubagus Daqo diketahui tidak mempunyai istri alias hidup membujang.(ris)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here