Tingkat Gemar Membaca di Purwakarta Masih Tinggi
PURWAKARTA, RAKA – Membaca buku merupakan sebuah aktivitas yang biasa dilakukan untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan. Berkembangnya zaman dan teknologi dewasa ini, terkadang menjadikan seseorang merasa nyaman dan kebergantungan terhadap teknologi tersebut, sehingga aktivitas penting seperti membaca buku, sudah jarang dilakukan. Namun, hal tersebut nampaknya tidak terjadi di Kabupaten Purwakarta. Pasalnya, Tingkat Gemar Membaca (TGM) di Kabupaten Purwakarta masih tinggi, bahkan tercatat sebagai ke dua tertinggi di Provinsi Jawa barat. Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Disarpusda) Kabupaten Purwakarta mencatat per Januari hingga Juni 2024, terdapat 20.066 orang yang berkunjung ke perpustakaan daerah untuk membaca buku.
Kepala Disarpusda Kabupaten Purwakarta, Asep Supriatna menuturkan bahwa berdasarkan data kunjungan perpustakaan pada tahun 2023, jumlah pengunjung yang datang ke perpustakaan daerah sebanyak 33.399 orang. Menurutnya, angka tersebut akan terlampaui pada tahun 2024 ini. Pasalnya, hanya dalam kurun waktu enam bulan, jumlah kunjungan telah mencapai 20.066 orang. “Ini memberikan bukti bahwa masyarakat Purwakarta masih menjadikan perpustakaan sebagai pusat informasi dan ilmu pengetahuan. Kondisi ini yang harus terus kita tingkatkan,” ucapnya, Selasa (25/6).
Asep mengungkapkan, dengan jumlah kunjungan yang terus meningkat tersebut, kini Kabupaten Purwakarta tercatat sebagai TGM tertinggi ke dua di Provinsi Jawa Barat. “TGM kita Skor nilainya 68,70. Kalah sama Kota Bandung yang skornya 73,63. Kita peringkat dua,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, tingginya nilai minat baca tersebut menunjukan bahwa masyarakat Purwakarta sangat terbuka serta haus terhadap informasi dan ilmu pengetahuan. “Itu modal dasar yang bagus dalam membangun karakter manusia sebagai subjek pembangunan dan peradaban,” sebutnya.
Asep mengungkapkan, indikator suatu daerah memiliki angkat TGM yang tinggi ditentukan oleh banyak faktor. Adapun diantaranya meliputi frekuensi membaca, durasi membaca, jumlah buku dan durasi akses internet. “Banyak faktornya. Intinya dengan banyaknya akses untuk membaca harus bisa digunakan secara positif,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, pihaknya akan terus meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk gemar membaca buku. Adapun langkah yang akan dilakukannya untuk mewujudkan hal tersebut, diantaranya adalah dengan menambah dan meoerbaharui koleksi media informasi seperti buku dan akses digital informasi. Selain itu pihaknya juga akan melakukan penambahan jam pelayanan dan memaksimalkan perpustakaan keliling. “Kita juga melakukan jemput bola. Caranya dengan menambah frekuensi perpustakaan keliling hingga ke pelosok desa,” pungkasnya. (yat)