Usaha Bersinar Kala Pandemi
BANGKIT SAAT PANDEMI: Iding menunjukkan kerupuk kulit buatannya. Meski di awal pandemi sempat tersendat, namun kini usahanya lancar. Bahkan kini ia sudah membuka cabang penggorengan di luar daerah. Produknya pun mulai merambah pulau Sumatera.
Iding Sukses Jual Cemilan Kerupuk Kulit
PURWAKARTA, RAKA – Di tengah pandemi Covid 19, Iding satu dari sekian banyak wirausahawan mikro yang sukses merintis usaha melalui penjualan camilan kerupuk kulit.
Industri rumahan milik Iding yang berlokasi di Jalan Ipik Gandamanah, Kelurahan Ciseureuh, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, mampu menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit. “Untuk proses produksi kerupuk kulit ada 20 orang. Kemudian proses pengemasan dan pemasaran ada 25 orang. Jadi, keseluruhan karyawan untuk di Purwakarta ada 45 orang,” katanya, Senin (5/4)
Ia mengaku memiliki beberapa karyawan di cabang penggorengan di luar Purwakarta, di antaranya cabang penggorengan Cikampek 7 orang, Cianjur 12 orang, kemudian di Sagalaherang Subang ada 5 orang.
Iding juga tidak menampik ikut terdampak adanya wabah virus corona. Namun, beruntung cepat beradaptasi sehingga tetap bisa produksi kerupuk kulit di tengah masa pandemi ini. “Yah, itu tadi penyesuaiannya membuka cabang di berbagai daerah, dan alhamdulilah mampu menyerap tenaga kerja juga,” ujar pemilik usaha berlabel PD Sinar Rahayu ini.
Selain itu, ia menjelaskan proses demi proses pembuatan kerupuk kulit dimulai sejak awal bahan dasar kulit sapi datang, yakni sekitar pukul 04.00 dini hari. Kemudian, kulit-kulit masih segar tersebut dibersihkan dari bulu dan lemaknya.
Setelah bersih, lalu direbus dan dipotong-potong selanjutnya kulit dijemur. Semua proses dilakukan secara natural tanpa campuran bahan kimia. “Di musim hujan seperti saat ini menjadi kendala pada proses pengeringan, harus sistem oven. Namun konsekuensinya biaya produksi naik karena memerlukan bertabung-tabung gas elpiji sebagai bahan bakarnya. Karena yang namanya kerupuk kulit itu harus benar-benar dikeringkan. Apabila setengah kering bisa berlendir,” ujar dia.
Adapun pemasaran selain di Purwakarta juga ke luar kota seperti Cianjur, Subang, Karawang, Sukabumi, Bogor, Garut dan Bandung. Bahkan sudah ada pula yang sampai ke wilayah Sumatera. (gan)