HEADLINEKARAWANG

Ramadan, Vaksinasi Jalan Terus

VAKSINASI: Warga Cilamaya Wetan sedang divaksin Covid-19 tahap dua.

KARAWANG, RAKA – Bulan Ramadan akan datang sebentar lagi. Kendati demikian, proses vaksinasi virus corona di Kabupaten Karawang akan jalan terus. Itu disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Nanik Jodjana.
“Kita tetap seperti biasa, tidak ada masalah, karena MUI (Majelis Ulama Indonesia) kan sudah mengeluarkan pendapat. Dan Pendapat MUI sudah ada. Meski sedang berpuasa, vaksinasi boleh dilakukan,” katanya.

Menurutnya, peserta vaksin yang namanya sudah terdaftar cukup membawa kartu tanda penduduk asli ke puskesmas setempat, atau area Aula Husni Hamid Pemda Karawang. Soal prosedur, Nanik mengatakan, vaksinasi dilakukan setelah skrening tekanan darah dan suhu tubuh. “Seluruh proses vaksinasi hanya memakan waktu 15 menit,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Karawang kini tengah menggenjot vaksinasi masal.

Sebanyak 77.150 jiwa warga Karawang sudah menerima vaksin Covid-19 dari total 1,5 juta jiwa. “Tenaga kesehatan sudah memenuhi target sampai 103 persen. Semua tenaga medis sudah selesai divaksin. Kalau pelayanan publik baru 43,54 persen atau 37.634 orang, dari total 86.439 orang,” terangnya.

Nanik juga menjelaskan, vaksinasi di Karawang agak tersendat di kategori orang lanjut usia (Lansia). “Di kategori ini dari total target 217.835 orang, hanya 2.267 orang yang sudah divaksin. Baru satu persen,” pungkasnya.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi MEpid memastikan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tetap dilakukan selama Ramadan. “Demi mencegah penularan Covid-19, maka vaksinasi yang akan dilakukan pada Ramadan. Nantinya akan dilakukan dengan memperhatikan kondisi umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa, ” ujar dia.

Fatwa MUI soal vaksinasi menjelaskan, vaksinasi corona yang dilakukan dengan injeksi intramuskular (suntik) tidak membatalkan puasa. Hukum melakukan vaksinasi Covid-19 bagi umat Islam yang sedang berpuasa dengan cara injeksi intramuskular adalah boleh, sepanjang tidak menyebabkan bahaya. “Kementerian Kesehatan bersama pihak terkait telah berdiskusi bersama, dan kita tahu bahwa MUI juga telah mengeluarkan fatwa yang mengatakan bahwa vaksinasi Covid-19 tidak membatalkan puasa dan boleh dilakukan bagi umat Islam yang sedang berpuasa, ” kata dia.

Nadia mengatakan, hingga saat ini, cakupan dosis pertama di Indonesia sudah mencapai 21,33 persen dari target 40 juta sasaran pada vaksinasi tahap satu dan tahap kedua. Sekitar delapan juta orang telah mendapatkan vaksinasi. Angka tersebut lebih baik daripada negara-negara di kawasan Eropa. Menurut WHO, cakupan masing-masing negara-negara di kawasan Eropa kurang dari 10 persen. “Ke depannya, tentu kita akan terus tambah kapasitas vaksinasi juga sehingga dapat mencapai kekebalan kelompok atau sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia mendapatkan vaksinasi, ” kata dia.

Nadia mendorong semua lapisan masyarakat untuk ikut sosialisasi pentingnya vaksinasi Covid-19, khususnya kepada kelompok masyarakat berusia di atas 60 tahun yang diketahui memiliki risiko angka kematian, dan angka kesakitan tiga kali lebih besar daripada populasi kelompok lainnya. “Saat ini kita tahu bahwa baru sekitar delapan persen usia di atas 60 tahun yang telah mengikuti vaksinasi Covid-19. Kita pahami ada beberapa kendala terkait usia di atas 60 tahun untuk mengakses pos-pos pelayanan vaksinasi, mungkin dikarenakan masih adanya rasa takut para lansia untuk keluar dari rumah dan melakukan aktivitas di luar rumah,” kata dia.

Selain itu, katanya, ada keterbatasan fisik dari lansia untuk mencapai vaksinasi, dan masih adanya keterbatasan untuk mendaftar secara elektronik agar mendapatkan layanan vaksinasi dan lainnya. “Kita tahu bahwa keterbatasan fisik dari lansia, untuk itu perlu bantuan dari keluarga untuk bisa mengantarkan ke sentra vaksinasi tersebut. Maka dengan ini, kita mendorong partisipasi usia di atas 60 tahun dengan cara menunjukkan rasa kepedulian kita terhadap kesehatan orang tua kita maupun orang di sekitar yang telah berusia 60 tahun, karena kita tahu bahwa mereka adalah kelompok yang paling rentan terhadap Covid-19,” kata dia. (psn/pj)

Related Articles

Back to top button