KARAWANG

Rambu Lalin Karangpawitan tak Berfungsi, Anggaran Perbaikan Belum Ada

KARAWANG, RAKA – Rambu penyebrangan di Masjid Al-Jihad dan Lapangan Karangpawitan tidak berfungsi. Akibatnya, masyarakat kesulitan saat ingin menyebrang jalan.
Kondisi rambu penyeberangan jalan di depan Masjid Al Jihad dan Karangpawitan tidak berfungsi. Bahkan, ada beberapa kabel yang keluar dari tempatnya. Tombol untuk menyalakan rambu pun sudah mati total. Kabel yang keluar tersebut dapat mengakibatkan masyarakat tersengat listrik saat menekan tombol.
Badriah (75) salah seorang warga yang ingin menyebrang dari arah lapangan Karangpawitan menuju Masjid Al Jihad mengalami kesusahan. Soalnya, kendaraan yang melintas tidak ingin berhenti dan memberikan jalan untuk penyeberang. Ia pun merasa takut pada saat menyebrang dan meminta tolong kepada tukang ojek. Menggunakan penyeberangan ini cukup sering. Ia menambahkan memiliki harapan agar pemerintah melakukan perbaikan. “Ya susah atuh neng kalau rambunya mati. Takut atuh apalagi ibu udah tua. Suka minta tolong aja sama tukang ojek,” katanya, Rabu (2/2).
Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas Perhubungan (Dishub) Karawang Dikhy Prayoga menyampaikan, saat ini rambu penyeberangan hanya terpasang di satu titik saja. Pemasangan tersebut dilakukan pada 2019. Di tahun 2020 hingga 2021 rambu tersebut sudah mulai tidak berfungsi. Saat dilakukan pengontrolan saat dua minggu lalu ditemukan kerusakan pada alat. Anggaran untuk memperbaiki sebesar Rp35 juta. Tim coba memperbaiki lampu isyarat warna kuning terlebih dahulu beberapa waktu lalu. “Saya bersama tim apil sudah meninjau lokasi dan memantau alat sekitar dua minggu yang lalu, ternyata banyak hal yang harus diperbaiki dan dievaluasi. Bukan hanya rambu penyebrangan saja tapi lampu isyarat pun sempat mati, kami berusaha kemarin untuk memperbaiki lampu isyarat,” ujarnya.
Dikhy mengaku, anggaran pengadaan barang untuk perbaikan saat ini belum diperoleh oleh Dinas Perhubungan. Ia akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar mengetahui fungsi dari rambu penyebrangan dan lampu isyarat. “Ya, kami akan melakukan sosialisasi dulu ke masyarakat supaya tidak terjadi kerusakan lagi. Kami akan berkoordinasi dengan bidang dan instansi lain untuk memberitahu tentang keselamatan lalu lintas. Contoh kerjasama dengan dinas pendidikan untuk melakukan sosialisasi ke anak-anak sekolah,” ungkapnya.
Pemasangan rambu penyeberangan dan lampu isyarat akan ditambah. Ada penambahan dua titik di daerah Galuh Mas. Pertama di Mall KCP dan lokasi kedua di Mall Technomart. Saat ini alat masih dalam tahap pengkajian terlebih dahulu. “Rencananya kalo kaitan alat pemberi isyarat (pelican crossing) di Karawang yang bagus itu ada tambahan di 2 titik Jalan Raya Galuh Mas. Tapi Galuh Mas asetnya belum diserahkan ke pemda ya, kita pelajari dulu untuk sekarang,” sambungnya.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Karawang Ade Syafrudin menyampaikan, Dishub telah bekerjasama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menertibkan masyarakat yang ingin merusak rambu penyebrangan. Ia menduga, ada orang iseng yang menyebabkan rambu penyebrangan rusak. “Ada yang iseng, sudah dua kali dibetulkan termasuk rantai. Fresing closing masuk dalam anggaran berikutnya. Pembetulan kerusakan saat ini masih menunggu anggaran selanjutnya. Kami melakukan imbauan dulu awalnya kepada masyarakat untuk pemeliharaan rambu penyeberangan, rambu lalu lintas. Lampu merah di Tanjungpura, KPUD. Bekerjasama dengan Satpol PP untuk mengamankan orang yang melakukan perusakan,” tuturnya. (nad)

Related Articles

Back to top button