MAJALAYA, RAKA – Angin disertai hujan lebat melanda Karawang akhir pekan kemarin. Namun, ranting-ranting pohon di sepanjang jalur Syekh Quro masih belum juga di tebas piah Dinas PRKP. Selain mengancam pengguna jalan, ranting lebat di sepanjang jalan itu juga jadi sasaran pedagang liar.
Warga Majalaya, Damanhuri mengatakan, cuaca cukup ekstrem dua hari terakhir. Para pengguna jalan syekh Quro harus ekstra hati-hati saat melintas, baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Pasalnya, ranting pohon di sekiran jalan Desa Ciranggon, Majalaya dan perbatasan Telagasari, rawan patah seketika. Bukan tidak mungkin, keluhnya, ranting dan batang pohon itu menimpa pengendara maupun kendaraannya. “Kalau musim panas sih enak karena jadi adem, tapi kalau hujan angin, penegndara harus hati-hati juga,” katanya.
Warga Desa Ciranggon, Aep Saepudin mengatakan, selama pemerintah membiarkan pepohonan itu banyak ranting dan tidak di tebas, maka akan terjadi beberapa kemungkinan. Selain patah dan menimpa kendaraan yang melintas, juga akan membuat nyaman watung-warung liar di bawah pohon. bahkan, sebut Aep, jadi sasaran orang politik memasang spanduk dan bendera partai. Oleh karena itum sambungnya, ia berharap Dinas terkait bisa turun tangan. Minimalnya, menebas pohon itu saar cuaca ekstrem seperti sekarang ini. “banyak yang memanfaatkan pohon rindang, selain pedagang liar, juga jadi sasaran para caleg pasang APK,” katanya.
Camat Majalaya, Agus Kurnia tidak menampik, pepohonan di sepanjang jalur Syekh Quro, tepatnya di perbatasan Telagasari, Desa Ciranggon dan Majalaya sedang lebat ranting dan batangnya. Ia pastikan, di musim cuaca ekstrem seperti sekarang ini. Pihaknya akan membuat surat permohonan ke Dinas PRKP untuk menertibkan pohon yang mengancam para pengendara tersebut. Karena sebelumnya juga, sambung camat, pihaknya sudah mengajukan penertiban pohon yang menjulur ke bahu jalan menuju arah Rawamerta, namun sejauh ini memang penanganannya lambat, “Iya, nanti kita buat surat permohonan agar pohon lebat di jalur itu di tertibkan PRKP,” pungkasnya. (rud)
