Uncategorized

Rapid Test Masih Diperlukan

RAPID TEST: Seorang pengendara motor mengikuti rapid test masal yang dilakukan di Stasiun Kereta Api Purwakarta, belum lama ini.

Lebih Cepat Mendeteksi Kesehatan Masyarakat

KLARI, RAKA – Rapid test yang awalnya kerap digunakan pemerintah untuk mendeteksi masyarakat yang terkena corona, dianggap kurang akurat. Menurut Kepala UPTD Puskesmas Klari dr Sondang Tampubolon, rapid test merupakan salah satu cara untuk mendeteksi keberadaan virus dalam tubuh seseorang, akan tetapi hasil test rapid dinilai kurang akurat dalam mendeteksi virus corona. “Bahkan seseorang harus melakukan tes swab kalau mau memastikan ada atau tidaknya virus corona dalam tubuh kita, karena swab ini lebih akurat dibanding rapid,” ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya.

Ia menambahkan, beberapa warga juga mempertanyakan jika rapid test dinilai kurang akurat, maka masih perlukah seseorang melakukan rapid test untuk mendeteksi virua corona dalam tubuhnya. “Jawabannya ya perlu, karena rapid test juga memiliki keunggulan,” tambahnya.

Ia mengaku, saat seseorang tengah melakukan rapid test, dalam waktu beberapa menit saja orang tersebut dapat melihat hasil kondisi tubuhnya, sehingga dapat dilakukan tindakan cepat dengan melakukan tes swab. “Meski belum tentu virus corona, setidaknya cepatnya hasil test rapid ini membuat kita lebih cepat tanggap. Beda sama swab yang memang memiliki waktu cukup lama dari hasil tesnya,” akunya.

Masih dikatakannya, biaya rapid test cukup terjangkau dibandingkan swab. Sehingga tanpa melalui pelayanan gratis, warga bisa dengan mudah melakukan test rapid secara mandiri. “Kesimpulannya rapid test masih dipandang perlu, karena selain bisa membuat kita cepat tanggap, tes rapid juga salah satu cara alternatif untuk kita dalam memeriksa kesehatan. Saya cuma berpesan warga tetap jaga kesehatan agar dapat terhindar dari wabah virus corona,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button