Raptor Migran Terbang di Atas Sanggabuana
KARAWANG, RAKA- Ribuan raptor migran kembali mengunjungi pegunungan Sanggabuana. Burung migran yang berasal dari Siberia, China dan Jepang ini terpantau di angkasa pegunungan Sanggabuana di sekitar Puncak Sempur. Tercatat ada 3 jenis burung migran yang melewati pegunungan Sanggabuana.
Hasil hasil pengamatan yang dilakukan sepanjang sepuluh hari, terpantau 3 jenis raptor migran ini adalah sikep madu asia (Pernis ptilorhynchus), alap-alap China (Accipiter soloensis), dan alap-alap nipon (Accipiter gularis). Tiga jenis raptor yang melintasi Sanggabuana ini dilaporkan oleh seorang fotografer hidupan liar yang memantau migrasi raptor ini di Puncak Sempur pada Sabtu (8/10).
Dari laporan Fotografer ini, pertama didapati 2 ekor Oriental Honey-Buzzard yang muncul dari hutan-hutan di sekitar Puncak Sempur. Lalu muncul lagi 6 ekor yang berputar diatas bukit Dinding Ari di dekat Puncak Sempur, berputar-putar diatas, dan ternyata di atas sudah banyak juga raptor yang menunggu. Lalu ke delapan sikep madu asia tadi bergabung dengan rombongan besar tadi dan mengarah ke Selatan ke arah Purwakarta. Rute migrasi burung ini akan mengarah ke Bali.
Kepala Divisi Pelestarian dan Perlidungan Satwa (DPPS) Sanggabuana Coservation Foundation (SCF) Uce Sukendar mengatakan, hasil pemantauan di Puncak Sempur, Kamis (13/10), pada pukul 09.39 WIB mulai terpantau rombongan raptor ini dari arah barat pegunungan Sanggabuana dan mengarah ke Purwakarta. Sampai siang hari, terpantau 11 rombongan raptor yang melintas dengan jumlah sekitar 80 ekor. Sejak sejak 7 Oktober 2022, rombongan raptor migran ini sudah mulai terlihat melintas, dan ada yang menginap di kawasan pegunungan Sanggabuana. Setiap hari tidak kurang dari 100 ekor raptor dari 3 jenis itu yang melintas. “Ini hanya yang saya amati di sekitaran Puncak Sempur saja, belum di kawasan lain di pegunungan Sanggabuana yang mempunyai puluhan puncak, seluas lebih dari 43.000 hektare,” jelasnya, Selasa (18/10).
Diteruskannya, tidak semua raptor in langsung melintas di atas Sanggabuana. Sebagian ada yang bermalam, terutama sikep madu asia. Raptor dari Siberia ini menurut Bujil ketika migrasi dan melewati Sanggabuana akan mencari mangsa disini juga, juga menginap. “Salah satu makanan burung sikep madu ini adalah larva lebah madu. Jadi seteah ada dua minggu kawasan Sanggabuana dilewati migrasi sikep madu, bisa dipastikan panenan madu hutan masyarakat akan sedikit terganggu. Mereka biasa mengacak-acak sarang lebah madu di hutan, jadi panen madu akan berkurang,” ujarnya.
Jumlah raptor migran yang paling banyak melintas di Sanggabuana tercatat pada Minggu (16/10). “Hari sebelumnya saya melakukan pengamatan sendiri, jadi mungkin tidak akurat penghitungannya. Tapi pada minggu kemaren saya minta bantuan anggota Sispala Samaru dari SMA 1 Tegalwaru untuk patroli dan melakukan penghitungan,” terang Uce.
Ahmad Zaenal Arifin, guru Pendidkan Islam yang merangkap sebagai Guru Pembina Sispala Samaru melaporkan, sejak Minggu pagi anak-anak didiknya memang diminta untuk membantu Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) dari Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) untuk membantu penghitungan raptor yang melintas. “Hasilnya ada 3 jenis raptor migran, ada sikep madu asia, alap-alap china dan alap-alap nipon. Total penghitungan dari pagi sampai sore ada 302 ekor yang melintas dari arah barat menuju ke arah Purwakarta, menyeberang Waduk Jatiluhur. Ini bagus untuk edukasi mereka sebagai anggota Sispala, langsung di lapangan melihat fenomena migrasi raptor,” pungkasnya. (asy)