Ratusan Bambu Ditanam di DAS Citarum

TANAM POHON : Warga Kelurahan Tanjungmekar, Kecamatan Karawang Barat, tengah menanam 400 bibit bambu. Hal itu dilakukan untuk menjaga lingkungan agar tetap asri.
KARAWANG, RAKA – Sekitar 400 bibit bambu ditanam di Kelurahan Tanjungmekar, Kecamatan Karawang Barat, Jumat (28/8). Penanaman dilakukan sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Citarum Sektor 19 yang merupakan salah satu daerah rawan banjir. “25 Februari kemarin, kalau saya duduk disini tuh kelelep, sampai hampir mau naik ke jalanan, pepohonan sudah mau habis,” ungkap Lurah Tanjungmekar Ahmad Ridwan di Taman Edukasi Satgas Citarum Sektor 19.
Ridwan mengpresiasi PT Patra Drilling Cintractor (Pertamina PDC) yang berinisiatif menyumbangkan bibit bambu. Menurutnya, selain menjadi pembeda dengan tanaman yang sudah ada sebelumnya, bambu juga disebutnya cukup efektif mencegah banjir.
Ia berharap dengan adanya bantuan bambu tersebut kedepannya bisa dikembangkan lagi. Rencananya sebagian bibit akan dibudidayakan terlebih dahulu agar lebih banyak sebelum nantinya ditanam. Corporate Secretary PT PDC, Budhi Kristianto menyampaikan, penanaman bambu ini berangkat dari fakta bahwa Jakarta menjadi kota kedua di dunia sebagai penyumbang polusi udara terbesar.
Polusi dari kendaraan nampaknya menjadi penyumbag utama polusi, tak terkecuali kendaraan yang digunakan ribuan pekerja PT PDC.
Menyadari hal ini, penanaman bambu dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap lingkungan. “PDC telah melakukan perhitungan polutan yang dihasilkan pekerja dan kemudian dikonversikan ke dalam bentuk aksi penanaman pohon bambu sepanjang 2 kilometer di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum,” ungkapnya.
Menurut Budhi, dipilihnya tanaman bambu karena daya serap karbon dioksida yang tergolong besar. Hal tersebut karena bambu memiliki kemampuan fotosintesis efisien, yaitu menyerap kembali sebagian karbon dioksida yang dihasilkan.
Penanaman bambu tersenut juga sekaligus menjadi rangkaian HUT ke-39 PT PDC dan sebagai wujud tanggungjawab perusahaan terhadap lingkungan. “Dalam setiap kegiatan project operasi, kami selalu concern terhadap lingkungan, dan kami melihat pertumbuhan tanaman bambu ini dapat membantu melestarikan tanah, air dan keanekaragaman hayati, sehingga terjadi penyeimbangan kondisi alam dan lingkungan,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Komandan Kompi Sektor 19 Supriyanto mengatakan, bahwa mengembalikan kondisi sungai Citarum bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan aparat saja, tetapi juga seluruh golongan masyarakat.
Kerjasama seperti yang dijalin bersama PDC ini merupakan hal yang sangat baik guna pelestarian lingkungan. “Saya berharap agar program pelestarian seperti ini dapat terus berjalan dan bisa memotivasi masyarakat untuk lebih peduli lagi kepada alam,” tuturnya.
Ia menambahkan, pohon bambu yang ditanam pada area bantaran sungai ini selain mampu menyerap karbon dioksida juga berfungsi dalam penguatan tanah sehingga dapat mencegah terjadinya longsor. Selain itu juga mampu menjaga dan memelihara keseimbangan lingkungan di DAS Citarum.
Dengan bertambahnya jumlah pohon tentu akan menambah jumlah oksigen dalam rangka mengurangi polusi yang ada dan hal ini tentu sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia, dan juga ekosistem yang ada terutama di masa sekarang dimana pemanasan global juga telah menjadi isu dunia. “Sungai Citarum sendiri termasuk dalam salah satu sungai yang menjadi pusat perhatian dunia dan masuk dalam Perpres No.15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS,” pungkasnya. (din)