Uncategorized

Ratusan Siswa tak Diterima di SMP Negeri

  • Kotabaru Butuh SMP Negeri Baru

KOTABARU, RAKA – Banyak lulusan sekolah dasar (SD) sederajat di wilayah Kecamatan Kotabaru tidak diterima di Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri, terutama siswa dari Desa Wancimekar dan Desa Pucung. Karena di dua desa tersebut tidak ada SMP negeri.

Iwa Hirana, Ketua PGRI Kotabaru menyampaikan, jumlah lulusan SD sederajat yang ada di wilayah Kotabaru sekitar 1.900 siswa, sedangkan jumlah SMP negeri hanya ada empat. “Jika setiap SMP negeri menerima 440 siswa dari 11 rombol, jumlahnya 1.760 siswa. Sedangkan jumlah lulusan SD sederajat di Kotabaru melebihi kuota, apalagi ditambah dengan kecamatan lain yang mendaftarkan diri ke SMP negeri, tentu banyak siswa yang tidak masuk ke SMP negeri,” ujarnya, kepada Radar Karawang.

Ia menjelaskan, bagi siswa yang jaraknya jauh dari tujuan sekolah yang pilih, tentu tidak akan kebagian kuota. Karena regulasi PPDB online sekarang menggunakan zonasi 90 persen. “Artinya, siswa yang mendaftar ke sekolah yang dituju, jika jarak tempat tinggalnya jauh dengan sekolah yang dituju, peluang untuk diterimanya sangat kecil, walaupun nilainya bagus. Karena lebih memprioritaskan warga setempat yang jaraknya dekat dengan sekolah yang dituju,” jelasnya.

Maka tak heran, lanjutnya, siswa lulusan SD sederajat yang jauh dengan jarak SMP negeri yang dituju seperti Desa Pucung dan Wancimekar, banyak yang tidak diterima. Sehingga guru menjadi korban, disalahkan oleh orang tua siswa dengan alasan tidak bisa memasukan anaknya ke SMP negeri. “Sebenarnya guru tidak salah, jika tidak diterima ke SMP negeri yang tuju. Karena reguluasi sekarang PPDB SMP menggunakan jalur zonasi 90 persen,” kata Iwa.

Masih dikatakannya, untuk menyikapi hal tersebut, maka harus ada penambahan SMP negri baru oleh pemerintah daerah. Tempatnya, berada di Desa Wancimekar, agar lulusan SD sederat baru yang ada diwilayah tersebut, tidak kesulitan untuk masuk SMP negeri. “Seharusnya, pemerintah membangun SMP negeri baru. Tempatnya di Desa Wancimekar Kecamatan Kotabaru. Agar lulusan SD sederajat bisa tertampung, khususnya lulusan yang ada di Desa Wancimekar,” tuturnya.

Sementara itu, Otih, orang tua siswa SDN Wancimekar 1 kecawa anaknya tidak diterima di SMPN 1 Kotabaru, padahal dari kelas satu sampai kelas 6 selalu mendapatkan ranking 1 di kelas. “Harus ada SMP negri baru di Wancimekar, kalau syarat masuk harus warga setempat mah. Nilai bagus tidak menjadi jaminan,” pungkasnya.(acu)

Related Articles

Back to top button