Realisasi Investasi Capai 37,19 Triliun, Tertinggi Kedua di Jawa Barat
KARAWANG, RAKA – Realisasi investasi di Kabupaten Karawang tahun 2022 mencapai 37,19 trilliun. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dan menempatkan Karawang di posisi kedua sebagai daerah dengan realisasi investasi tertinggi di Jawa Barat.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Karawang Eka Sanatha menyampaikan, realisasi investasi di Karawang pada tahun 2022 lalu telah mencapai 37,19 trilliun. Kemudian telah menyerap sebanyak 10.459 pekerja. Pencapaian 124,61 persen ini naik dari target awal hanya sebesar 31 trilliun. Ia mengaku Karawang berada pada urutan kedua setelah Kabupaten Bekasi. “Secara keseluruhan, realisasi investasi pada 2022 di Karawang menempati urutan kedua setelah Kabupaten Bekasi,” ujarnya pada Rabu (8/2).
Ia menambahkan, di triwulan ketiga realisasi investasi sebesar 10,04 trilliun dan meningkat di triwulan ke empat menjadi 11,87 trilliun. Rinciannya penanaman modal asing (PMA) menyerap 8.459 pekerja atau 81 persen. Sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) menyerap 2.000 pekerja atau 19 persen. “Di triwulan ketiga dan empat kita dapat melampaui kabupaten yang lain. Kita berharap agar di tahun sekarang bisa mengulang hal yang sama lagi,” tambahnya.
Ia menyebutkan, terdapat perusahaan yang melakukan investasi cukup besar namun belum dapat menyerap tenaga kerja. Hal ini karena perusahaan tersebut belum beroperasi. Salah satu contoh seperti kereta api cepat Jakarta- Bandung. Kemudian untuk perusahaan yang tidak menyerap pekerja seperti pekerja proyek yang tidak terikat langsung dengan perusahaan. “Sampai sekarang masih ada perusahaan yang belum beroperasi namun sudah berinvestasi dalam jumlah cukup besar dan ada juga perusahaan yang tidak menyerap pekerja akibat adanya pekerja yang tidak terikat secara langsung,” imbuhnya.
Diteruskannya, secara general jumlah pengangguran saat ini mengalami penurunan dari tahun 2021. Hal ini karena beberapa gerai pusat perbelanjaan dan UMKM telah bangkit kembali. Peningkatan realisasi investasi di Karawang tentunya sebanding dengan naiknya indeks pembangunan manusia (IPM) di Karawang. Terlebih, saat pandemi IPM pernah mengalami penurunan. “Investasi ini secara tidak langsung berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” tutupnya. (nad)