KARAWANG

Rehab Sekolah, Siswa Diminta Rp1,5 Juta per Orang

CIKAMPEK, RAKA – SMKN 1 Cikampek diduga melakukan pungutan terhadap siswa. Alih-alih sumbangan, pihak sekolah justru mematok bantuan sebesar Rp1,5 juta per siswa untuk pembangunan gedung sekolah.
Salah satu orang tua siswa SMKN 1 Cikampek Kelas XI yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, pada tahun lalu anaknya masuk sekolah SMKN 1 Cikampek, seiring berjalanya waktu pihak sekolah dan komite SMKN 1 Cikampek melakukan rapat bersama orang tua. “Jadi pas awal masuk dulu, saya ikut rapat bareng guru gitu pokoknya,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Senin (1/7).
Ia menambahkan, pada pertemuan tersebut pihak sekolah meminta sumbangan kepada para orang tua siswa. Biaya pertama yang muncul yaitu di angka Rp2 juta, namun ada beberapa orang tua yang merasa keberatan dan meminta dugaan pungli berkedok sumbangan itu untuk diperkecil menjadi Rp500 ribu. “Tapi pihak sekolahnya nolak, terus minta mentoknya paling Rp1,5 juta. Katanya nggak cukup buat gaji guru honor dan biaya rehab sekolah kalau cuma Rp500 ribu per siswa, jadi kita bingung harus jawab apa lagi,” tambahnya.
Karena keterbatasan ekonomi, tambahnya, sampai saat ini ia baru mampu memberi sumbangan tersebut beberapa ratus ribu saja, itupun hasil meminjam dari saudaranya. Hal itu ia lakukan karena rasa malu. “Soalnya setiap ngambil kartu ulangan harus sama orang tua, nah di sana kita sering ditanyain soal sumbangan itu. Lama kelamaan saya malu juga, makanya pinjem dulu sama saudara supaya tidak malu sama guru yang nagihnya,” akunya.
Masih dikatakanya, di tengah keterbatasan ekonomi, kebijakan sekolah dan komite SMKN 1 Cikampek itu dinilai memberatkan orang tua. Selain itu, pihak sekolah juga menganjurkan bahwa uang sumbangan tersebut dibayar setiap bulan, ia juga menilai jika harus membayar setiap bulan, maka layaknya seperti sekolah swasta. “Saya masukin anak saya ke Pusara atau sekolah negeri supaya murah, ini malah diminta tiap bulan, apa bedanya sama sekolah swasta kalau begitu,” katanya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Wakasek Humas SMKN 1 Cikampek, Dudi mengelak bahwa adanya dugaan pungutan yang dilakukan oleh pihak sekolah. “Bukan pungutan tapi sumbangan, karena pada saat itu kita musyawarahkan terlebih dahulu bersama orangtua siswa,” bebernya.
Saat ditanya terkait penggunaan uang tersebut, ia menjelaskan bahwa uang dari orang tua diperuntukan untuk pembangunan rehab sekolah yang tidak tercover oleh anggaran sekolah. “Digunakan untuk rehab bangunan sekolah yang sifatnya ringan,” katanya.
Hal serupa juga disampaikan Komite SMKN 1 Cikampek, Ade Suhandi yang membenarkan adanya sumbangan sejumlah uang yang diminta dari orang tua siswa tersebut. “Iya benar tapi itu bukan pungutan, tapi sumbangan yang kita musyawarahkan terlebih dahulu bersama orangtua siswa yang lain,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Back to top button