Rekom Dinsos Tetap Berlaku untuk Warga Miskin
KLARI, RAKA – Kabar gembira untuk warga miskin yang belum tercover oleh BPJS Kesehatan maupun Karawang Sehat. Pasalnya rekomendasi dari Dinas Sosial tetap diberlakukan seperti tahun sebelumnya untuk warga yang tidak mamu saat dirawat di rumah sakit. “Kalau BPJS Kesehatan tetap mengacu pada perundang-undangan, rekomendasi Dinsos tidak berlalu, tapi Plt Kadinkes memberikan solusi dan akhirnya rekomendasi Dinsos tetap berlaku,” jelas Endang Sodikin, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Karawang, Rabu (9/1).
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Nurdin mengatakan, anggaran untuk mengcover warga yang belum masuk keanggotaan BPJS Kesehata PBI sebesar Rp16,7 miliar. “Anggarannya Rp14 miliar dari karawang Sehat yang Rp31 miliar dan Rp2,7 miliar anggaran luncuran Dinkes,” jelasnya.
Jadi, tambahnya rekomendasi dari Dinsos tetap bisa saat ada warga Karawang yang tidak mampu tapi harus dirawat di rumah sakit. Meski demikian, ia meminta agar bisa menggunakan anggaran tersebut seefisien mungkin. “Jangan mentang-mentang ada anggaran, terus tidak digunakan oleh orang yang benar-benar membutuhkan,” pintanya.
Ia menjelaskan, sebenarnya pemerintah pusat menargetkan per 1 Januari 2019 sudah Universal health coverage (UHC). Bahkan anggaran untuk itu sudah disiapkan sebesar Rp31 miliar dari APBD Karawang dan Rp25 miliar dari APBD Provinsi jawa Barat. “Kendalanya soal data, sebenarnya untuk UHC tinggal 5 persen lagi,” ujarnya.
Jika Karawang sudah UHC, tambahnya, maka semua warga Karawang yang mempunyai NIK KTP akan berobat secara gratis dengan tanpa ada embel-embel lain, seperti apakah sudah menjadi peserta BPJS atau belum dan lain sebagainya. “Sekarang baru 90 persen, bisa disebut UHC minimal 95 persen,” jelasnya.
Kepala Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Karawang Unting Patri Wicaksono Pribadi mengatakan, saat ini pihaknya bersama berbagai pihak tengah berjuang untuk mencapai UHC. “Jadi memang (terkendala) masalah data, apalagi Karawang merupakan daerah urban yang data kependudukannya dinamis,” ujarnya seraya menyampaikan jumlah jiwa dari 5 persen itu sekitar 99.000. (zie)