HEADLINE

Rekrutmen PPPK Diprotes
-Tidak Ada Formasi Guru Agama Islam

PURWAKARTA, RAKA – Rekrutmen calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi guru di Kabupaten Purwakarta menuai protes dari Ikatan Alumni (IKA) STAI Muttaqien Purwakarta.
Rekrutmen PPPK atau P3K yang diterbitkan melalui Keputusan Bupati Purwakarta Nomor: 810/Kep.365-BKPSDM/2022 tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta tersebut dinilai tidak berpihak pada sarjana lulusan Pendidikan Agama Islam (PAI).
Ketua IKA STAI Muttaqien Purwakarta Usep Setiawan mengaku kecewa atas keputusan Bupati Purwakarta itu, sebab tak ada satupun formasi PAI untuk berkesempatan mengikuti mengadu peruntungan dalam ajang P3K.
Padahal katanya, alumni PAI yang berdomisili di Purwakarta hampir mencapai ribuan. Baik lulusan STAI Muttaqien maupun lulusan kampus lainnya. “Mestinya bupati melakukan kroscek ke lapangan melalui dinas terkait bagaimana kondisi SDM lulusan sarjana di Purwakarta, khususnya PAI yang begitu banyak, namun tak ada secercah harapan bagi mereka untuk mengabdi kepada pemerintah malah seolah dikebiri,” tegas Usep.
Menurut Usep, keputusan bupati ini tidak berbanding lurus dengan apresiasi yang disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag Prof Kamaruddin Amin, pada 26 September 2019 lalu.
Menurut Dirjen Pendis, sambung dia menjelaskan, mengenai nota kesepahaman dalam memperkuat pendidikan agama di sekolah, serta komitmen bupati bahwa siswa dituntut untuk lebih mendalami pelajaran agama.
“Jika benar pemerintah menghendaki peserta didik mendalami pelajaran agama. Maka sudah barang tentu SDM-SDM yang memiliki kualifikasi akademik berbasis pendidikan agama ini harus diakomodir,” jelasnya.
Hal ini kata Usep, tentu menjadi pertanyaan besar, sejauh mana keberpihakan pemerintah daerah dalam hal ini bupati terhadap SDM pendidik di Purwakarta.
“Khususnya lulusan PAI sebagai penerus perjuangan dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang memiliki akhlak dan kepribadian yang bernilai agama, manakala hajat mereka para pendidik PAI tidak dipetakan pemerintah Kabupaten Purwakarta yang dikenal dengan kota santri,” pungkasnya. (gan)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button