HEADLINEKARAWANG

Rekrutmen PPPK Khusus Guru Honor

Kepala Bidang Pengadaan dan Pemberhentian ASN
Taopik Maulana

622 Tenaga Pengajar PNS Pensiun

KARAWANG, RAKA – Ada kabar gembira bagi para guru honor yang usianya sudah tidak memungkinkan lagi mengikuti tes CPNS. Rencananya, tahun depan akan ada formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Karawang, dan diprioritaskan untuk tenaga pengajar berstatus honorer.
“Setelah dipastikan tidak ada formasi (CPNS) pada tahun 2020, pemerintah akan merekrut melalui PPPK,” kata Kepala Bidang Pengadaan dan Pemberhentian ASN Taopik Maulana kepada Radar Karawang, Senin (20/7).

Dikatakan Taopik, formasi untuk PPPK ini diprioritaskan untuk para tenaga pengajar. Karena saat ini di Karawang sangat kekurangan guru PNS.
“PPPK itu untuk guru honor. Tapi tetap dites dan bersaing,” ujarnya.

Adanya formasi PPPK ini kata Taopik, tentu menjadi peluang bagi para guru honor untuk menjadi PNS. Terlebih bagi para guru honor yang usianya sudah tidak bisa mengikuti CPNS.
“Setidaknya memberikan kesempatan lebih bagi para guru honor untuk mengikuti dan mendapatkan status PNS,” ucapnya.

Taopik menuturkan, tahun 2021 nanti formasi untuk PPPK akan disesuaikan dengan jumlah guru PNS yang pensiun. Selain itu, pemberian kuota terhadap formasi PPPK ini akan disesuaikan dengan usulan dan kemampuan daerah dalam hal anggaran.
“Tahun ini 622 guru PNS yang pensiun. Setiap hari saya selalu tanda tangan usulan pensiun,” ujarnya.

Tuti Helminah (45) guru honor di SDN I Karyasari berharap semua guru honorer yang sudah mengajar puluhan tahun dan di atas usia 35 tahun, diangkat langsung menjadi PNS. Pasalnya para guru yang usianya di atas 35 tahun yang sudah puluhan tahun mengajar, tidak memiliki peluang untuk menjadi PNS. “Walaupun ada tes PPPK untuk usia di atas 35 tahun, tapi saya belum tahu kapan pelaksanaannya,” ujarnya.

Eva Fazriah (31) guru honorer Pendidikan Agama Islam yang mengabdikan hidupnya selama 11 tahun di dunia pendidikan, mengatakan setiap bulan menerima upah Rp612 ribu. Tidak ada yang lebih diharapkan oleh Eva, selain bisa menjadi pegawai negeri sipil. Dirinya berharap kepada pemerintah agar nasib guru honorer bisa diperhatikan. “Saya bangga masih bisa mengabdikan diri menjadi tenaga pendidik,” terangnya. (nce/mra)

Related Articles

Back to top button