
BERSERAKAN: Puing-puing rumah warga yang hancur karena rob tampak berserakan di bibir pantai Dusun Cemarajaya II, Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, kemarin. Pemerintah Kabupaten Karawang akan merelokasi warga korban rob setelah mereka hidup menumpang di rumah orang lain selama bertahun-tahun.
CIBUAYA, RAKA – Setelah bertahun-tahun bertahan di tempat pengungsian, akhirnya warga Pantai Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, yang menjadi korban abrasi bisa bernafas lega. Mereka akan direlokasi di Dusun Cengkong, Desa Cemarajaya. Lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Karawang seluas tiga hektare. Beberapa hari kedepan, peletakan batu pertama untuk pembangunan permukiman rumah warga terdampak abrasi ini akan dilakukan.
“Rencananya tempat ini (Cengkong) sudah dipastikan di sini untuk 40 rumah dulu, nanti sisanya (berlanjut) di tahun 2021,” jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang Yasin Nasrudin saat menyambangi lahan relokasi, Senin (24/8).
Ia melanjutkan, jarak lokasi yang akan dijadikan tempat permukiman terdampak abrasi ini sekitar sepanjang dua kilometer dari pantai Cemarajaya. Menurut Yasin dengan jarak tersebut dipastikan tidak ada potensi terkana rob.
“Karena memang untuk penentuan lokasi ini terhindar dari rob,” ujarnya.
Kepala Bidang Perumahan Dinas PRKP Karawang Baihaqi menjelaskan, rumah yang akan dibangun untuk warga terdampak abrasi ini sebanyak 100 rumah, sebagaimana yang diinginkan oleh Bupati Cellica Nurrachadiana.
“Dengan estimasi kita, semuanya yang kena abrasi itu 100 rumah,” ujarnya.
Menurutnya anggaran untuk satu rumah sebesar Rp30 juta, kemudian untuk seratus rumah bisa mencapai Rp3 miliar. Sementara tahun 2020 ini hanya 40 rumah, nanti 2021 akan langsung dilanjut 60 rumah.
“Bukan berarti pemerintah daerah tidak membangunkan seratus rumah, tapi akan dibangunkan seratus rumah, tetapi lahannya belum rampung,” katanya.
Camat Cibuaya Aris Sandi menyebut terhitung dari tahun 2016 terdampak abrasi mencapai 299 kepala keluarga, sementara para korban ada yang mengungsi di rumah saudaranya, pindah ke luar wilayah, ada juga yang membangun kembali di tempat semula. Menurutnya relokasi warga terdampak akan dilakukan secara bertahap, karena pematangan lahan belum rampung seratus persen.
“Pastinya (relokasi) bertahap karena kan tanah yang sudah tersedia sekarang untuk 40 rumah,” pungkasnya. (mra)