Rembesan Air Genangi Rumah Warga Warudoyong
TERGENANG: Seorang warga Dusun Warudoyong Utara, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, berusaha mengeluarkan air dari rumahnya, kemarin. Genangan itu muncul karena rembesan air dari lantai.
Tergenang 30 Centimeter
RENGASDENGKLOK, RAKA – Hujan yang mengguyur Rengasdengklok, Kamis (9/1) pagi, membuat sejumlah rumah di Dusun Warudoyong Utara, Desa Rengasdengklok Selatan, tergenang air.
Pascahujan, kaum ibu disibukkan dengan membersihkan rumah, karena air hujan masuk ke ruangan rumah bahkan sampai kamar tidur. Ade (39) warga Dusun Warudoyong Utara RT 034 RW 008 mengatakan, setelah diguyur hujan, rumahnya digenangi air ketinggian sekitar 20 centimeter. Kata dia, setiap hujan besar dengan durasi waktu berjam-jam, sudah pasti rumahnya tergenang. Sejak awal tahun 2020 ini saja sudah dua kali air hujan dari luar masuk rumah, ditambah lagi air rembesan dari bawah tanah. “Waktu hujan tahun baru itu dimana-mana kan banjir, tapi di sini engga,” jelasnya kepada Radar Karawang.
Hal serupa dialami Engkur (40) yang juga tetangga Ade. Dia mengaku curah hujan mulai deras sekitar pukul 06.00 sampai pukul 10.00, membuat rumahnya digenangi air ketinggian sekitar 30 centimeter, karena hal tersebut membuat kusen pintu kamarnya harus copot. Kata Engkur, selain air rembesan dari bawah tanah, air juga berasal dari luar. Pasalnya saluran got yang berada di depan rumahnya terlalu kecil, sehingga air tidak mengalir dengan lancar. Dia mengaku sejak awal tahun ini sudah lima kali rumahnya digenangi air hujan. “Rumah saya sering banjir, lemari dari kayu saja cepat rusak karena sering kena air,” ujarnya.
Ia melanjutkan, air di rumahnya akan mulai surut jika air di rumah tetangganya sudah habis. Pasalnya warga di belakang rumahnya pun mengalami hal yang sama. “Karena rumah saya paling depan, jadi nunggu yang belakang surut dulu, bisa jadi sampai sore baru selesai bersih-bersih,” katanya.
Lili, ketua RT 032, Dusun Warudoyong Utara, mengakui banyak rumah warganya, termasuk rumahnya digenangi akibat rembesan air dari bawah. Namun genangan itu tidak akan berlangsung lama. “Kendalanya bukan karena saluran air, makanya setelah hujan selesai air langsung surut,” katanya.
Ndin, Wakil Dusun Warudoyong Utara mengatakan, setiap satu Minggu sekali aparat setempat selalu melaksanakan kerja bakti, sehingga tidak mungkin kalau air yang masuk ke rumah warga dikarenakan saluran selokan yang tersendat sampah. “Memang di sini setiap hujannya deras itu rembes, tapi kalau hujan biasa-biasa itu gak sampai rembes,” pungkasnya. (mra)