RENGASDENGKLOK, RAKA – Kecamatan Rengasdengklok agaknya harus segera berbenah. Terlebih setelah jembatan penghubung Rengasdengklok Karawawng dan Pebayuran Bekasi resmi dioperasikan. Bukan cuma akan merubah tatanan sosial tetapi juga akan ikut mempengaruhi perekonomian warga dua wilayah itu.
Sejumlah aset di Kecamatan Rengasdengklok yang diperkirakan berpotensi mengubah tatanan sosial dan perekonomian itu, seperti Tugu Proklamasi, Tugu Kebulatan Tekad dan Rumah Singgah Soekarno. Itu belum termasuk keberadaan Pasar Tradisional Rengasdengklok yang juga banyak dikunjungi warga Bekasi. Akan tetapi sampai saat ini aset-aset potensial itu masih tetap dibiarkan kumuh.
Padahal jika saja dibenahi baik infrastruktur maupun suprastruktur dipastikan keempatnya bakalan menjadi sumber pendapat daerah yang tidak sedikit. “Kalau mau di tata dengan baik, sebenarnya Rengasdengklok ini bisa jadi tujuan wisata sekaligus tempat belanja,” ujar tokoh pemuda Rengasdengklok Aif Fathurohman, Jumat (4/1).
Hanya saja, lanjut Aif, yang menjadi pertanyaan yaitu, kesiapan dan ketegasan Pemda Karawang melalui intansi kedinasannya, siap atau atau tidak dalam melakukan penataan di sekitar tugu proklamasi. Pasalnya, hingga saat ini tugu proklamasi masih terlihat kumuh dan belum tertata dengan rapi.
Di tempat berbeda, Ketua Karangtaruna Desa Rengasdengklok Selatan, Topan mengatakan, ia beserta anggotanya, pihak pemerintah Desa Rengasdengklok Selatan, dan pihak Kecamatan Rengasdengklok saat ini sedang melakukan upaya penataan di sekitaran Tugu Proklamasi. “Sentuhan awalnya penataan pelapak yang berada di tepian pagar Tugu Proklamasi. Pasalnya, hingga saat ini para pelapak, mulai dari warung dan lahan parkir masih semrawut,” jelas Topan.
Bahkan, terang Topan, pihaknya juga telah sediakan denah atau tata lokasi sekitar tugu proklamasi dengan berbagai corak keindahannya. Ia berharap, upaya bersama ini mendapat respon setelah melakukan koordinasi bersama Disbudpar Karawang. (rok)
