HEADLINE

Retribusi Tempat Wisata Minim

KARAWANG, RAKA – Tempat wisata di Karawang, belum bisa menjadi primadona di daerah sendiri, masyarakat lebih banyak berwisata ke luar daerah.

Hal ini, bisa dilihat dari rendahnya retribusi yang masuk ke kas daerah melalui sektor pariwisata ini.

Kepala Kelompok Substansi Pengembangan Destinasi Wisata dan Ekonomi Kreatif Kustia Wildan Priyatna mengatakan, jumlah capaian retribusi dari tempat wisata di tahun 2024 sebesar Rp370 juta, sedangkan untuk target yang ditentukan sebesar Rp500 juta yang berasal dari sejumlah tempat seperti Tanjung Pakis, Samudra Baru, Sedari, Syeh Quro dan Cigentis.

“Retribusi dari tiket masuk dikelola oleh pihak ketiga yang bekerja sama dengan Disparbud. Sedangkan, destinasi yang dikelola swasta masuknya ke pajak, bukan retribusi,” ujarnya, Rabu (8/1).

Kemudian untuk target retribusi di tahun 2025 sebesar Rp550 juta. Selain itu di tahun ini telah menjajaki proses kerjasama dengan 3 tempat wisata lainnya, pertama Green Canyon, ke dua Pulau Putri, ketiga Tanjung Baru.

Baca Juga : Tetap Bahagia Usia 70 Tahun, Ini Resepnya

Hal ini sebagai langkah dalam meningkatkan capaian retribusi dari tempat wisata. “Kami mencoba menjalin kerja sama baru dengan pengelola destinasi lain. Diharapkan ini bisa meningkatkan pendapatan retribusi,” jelasnya.

Selanjutnya akan membuat kegiatan di semua tempat wisata. Kemudian akan memperbaiki sarana dan prasarana yang telah mengalami kerusakan. Tidak hanya itu, pihaknya pun akan mulai memberlakukan e-tiket di setiap tempat wisata.

“Langkah ini kami kombinasikan dengan transparansi pendapatan melalui penerapan e-tiket. Tanjung Pakis, misalnya, berhasil mencapai Rp120 juta di 2024. Untuk tahun ini, kami targetkan Rp150 juta. Sementara Samudra Baru ditargetkan Rp25 juta di tahun 2025, dan Cigentis Rp100 juta,” lanjutnya.

Kustia menegaskan untuk mencapai target yang diinginkan perlu adanya sinergitas dari pengelola destinasi wisata dengan pemerintah. Ia pun merasa optimis dengan rencana yang akan dijalankan.

“Kami tidak bisa hanya mendorong pengelola tanpa adanya aksi nyata. Oleh karena itu, kami fokus membenahi pengelolaan, mengevaluasi infrastruktur, dan memperbaiki hal-hal yang kurang. Kami optimis, dengan langkah ini, pariwisata Karawang akan semakin maju,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button