Retribusi Terminal Cikampek Dihapus
CIKAMPEK, RAKA – Keberadaan terminal tipe A Cikampek yang biasanya terlihat kumuh dan semerawut, kini sedikit menjadi lebih rapi setelah direnovasi.
Jika sebelumnya tumpukan sampah selalu menjadi pemandangan di area terminal. Namun saat ini permasalahan tersebut nampaknya sudah bisa diatasi oleh pihak terminal. Hal itu diungkapkan Tatang (54) warga asli Tasik yang sudah puluhan tahun menetap di Cikampek.
Menurutnya, kondisi Terminal Cikampek saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ia yang tengah menunggu kedatangan anggota keluarganya dari Tasik itu, mengaku sedikit nyaman dengan kondisi terminal saat ini. “Alhamdulillah enak lah segini mah. Saya dari dulu kalau mau ke Jakarta mau kemana juga naiknya disini di terminal,” kata Tatang saat berbincang dengan Radar Karawang, Rabu (9/1) kemarin.
Selain itu, kata Tatang, kerawanan di Terminal Cikampek juga semakin berkurang. Jika di tahun-tahun sebelumnya terkenal bahwa di Terminal Cikampek itu sarangnya pencopet dan penodong, kini sudah tidak ada lagi. “Dulu mah iya waktu tahun 90an terkenal banget banyak copet. Tapi sekarang Alhamdulillah kalau malam juga aman,” ujarnya.
Melly Yuliana Wati, kepala Terminal Cikampek mengaku, sejak dirinya ditunjuk sebagai kepala terminal di bawah Kementerian Perhubungan, dia beserta staf dan jajarannya selalu berupaya untuk melakukan pembenahan serta perbaikan area terminal. “Sejak Januari 2017 kami terus melakukan upaya pembenahan,” kata Melly saat ditemui di ruang kerjanya.
Ia menyampaikan, pihaknya baru saja selesai melakukan perenovasian terminal yang dikerjakan sejak bulan September 2018 lalu. Adapun renovasi yang dikerjakan ialah pembuatan jalur trayek, pembuatan gapura pintu masuk dan pengaspalan areal terminal. “Tinggal bikin papan trayek saja. Kalau anggarannya dari APBN,” ujarnya.
Ia melanjutkan, kondisi terminal tipe A Cikampek sedikit menjadi lebih baik. Permasalahan sampah yang awalnya menggunung di areal terminal, kini sudah bisa teratasi. “Sampah sekarang sudah tidak ada. Halte untuk para penumpang juga kami buat lebih nyaman,” ucapnya.
Namun, Melly menambahkan, akses pintu masuk terminal hingga kini masih terhalangi oleh aktivitas para PKL. Dia berharap pemerintah daerah bisa melakukan penertiban, agar akses untuk pintu masuk terminal tidak terhalangi oleh PKL. “Saya harapannya ada penataan dari pemerintah daerah. Agar bus bisa masuk melalui pintu masuk sesuai peruntukan,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, sejak dikelola oleh kementerian pihaknya sudah menghapuskan retribusi. “Sekarang sudah tidak ada pungutan-pungutan. Retribusi dihapus,” pungkasnya. (nce)