Ridwan Kamil Siapkan Kurikulum Tanggap Bencana
KOTABARU, RAKA – Seringnya terjadi bencana di Indonesia, mendorong Yayasan Kharisma Darussalam di Jalan By Pass Jomin Timur, meluncurkan program pelajar siaga bencana di aula Asrama putri Kharisma, Jumat (23/11) kemarin. Acara itupun dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Ketua Yayasan Kharisma Darussalam Abdul Basyit menyampaikan, dilihat dari letak dan kondisi fisiknya, Indonesia memiliki resiko tinggi terjadinya bencana. Karena secara geologis, Indonesia terletak pada pertemuan lempeng Eurosia, Indo-Australia dan Pasifik. Guna mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi bencana yang datang secara tak terduga dan tiba tiba, maka perlu dirancang penerapan kurikulum kebencanaan di lembaga pendidikan.
“Sebagai salah satu upaya mempersiapkan peserta didik menghadapi bencana, agar memiliki pengetahuan dan wawasan tentang kebencanaan,” katanya kepada Radar Karawang.
Pendidikan kebencanaan tersebut, kata dia, memiliki tujuan umum untuk memberikan gambaran dan acuan dalam proses pembelajaran siaga bencana. Melalui pendidikan, diharapkan peserta didik mampu berfikir dan bertindak cepat, tepat dan akurat saat menghadapi bencana. “Membangun sikap empati terhadap korban bencana, agar peserta didik dapat membantu orang lain secara tepat dan cermat,” tambahnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam kesempatan itu menyampaikan, rencana membuat kurikulum tanggap bencana sedang dirumuskan oleh pemerintah provinsi. Namun ternyata, di Karawang justru sudah ada salah satu lembaga pendidikan yang membuatnya.
“Padahal ini sedang dirumuskan karena memang beberapa waktu kebelakang banyak terjadi bencana,” ujarnya.
Menurutnya, Indonesia sudah ditakdirkan menjadi negara yang memiliki banyak gunung berapi. Kemudian Jawa Barat juga menjadi provinsi yang memiliki paling banyak sungai. “Bulan November saja ada 90 bencana yang terjadi seperti tanah longsor, puting beliung dan bencana-bencana lain,” terangnya.
Ia juga mengatakan, mulai dari bulan Januari mendatang, semua sekolah yang ada di Jawa Barat diharuskan melaksanakan kurikulum tanggap bencana. Agar para pelajar siap ketika terjadi bencana seperti banjir, longsor, gempa dan lain-lain. Hal itu bisa meminimalisir korban. “Kita mengcopy apa yang ada di Jepang, mereka akan jadi mitra,” katanya.
Sementara, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana yang juga Hadir dalam launching tersebut menyampaikan, mengapresiasi yayasan Kharisma yang sudah mampu melaksanakan program kurikulum tanggap bencana.
“Yayasan Kharisma Darussalam adalah salah satu sekolah terbaik dengan Kurikulum 13 di Karawang,” ujarnya. (cr2)