Risma Sidak Rumah Penderita Hidrosefalus
PURWAKATA, RAKA – Menteri Sosial Tri Rismaharini tiba-tiba muncul di Purwakarta. Dia menyambangi Bayu Ardiansyah, bocah 2,5 tahun penderita hidrosefalus asal Desa Depok, Kecamatan Darangdan, Kamis (30/12).
Sang menteri datang langsung ke kediaman Bayu. Saat itu, Bayu tampak sedang dalam pangkuan ibunya, Hesti, ada kakeknya dan keluarga terdekat.
Setibanya di sana, mantan walikota Surabaya itu menyapa Bayu. “Hai Bayu. Hayoo, mau bicara apa? Bayu anak pinter ya,” katanya. Dalam kesempatan tersebut, Risma mendengarkan penjelasan dokter Dian dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Purwakarta Asep Surya Komara.
Dokter menyatakan, Bayu telah mendapatkan penanganan medis. Melalui proses operasi, cairan di kepala Bayu dikeluarkan. Kemungkinan sembuh masih terbuka, meskipun kemampuan motoriknya bisa jadi terganggu pascaoperasi. Di hadapan media, Risma menyatakan, saat ini prioritas untuk Bayu adalah bagaimana tindakan medis segera dilakukan terhadap gangguan kesehatan yang diidapnya.
Sejalan dengan penjelasan dokter, dia menyatakan, semakin cepat tindakan medis dilakukan, kemungkinan Bayu sembuh semakin besar. “Jadi yang penting Bayu mendapatkan penanganan dokter. Kondisinya masih bisa disembuhkan. Mudah-mudahan dengan begitu Bayu bisa lebih mandiri tidak bergantung pada orang di sekitarnya,” katanya usai menengok Bayu.
Kepada keluarga Bayu, Risma berjanji akan membantu sampai bocah tersebut bisa mandiri. Dia juga menyerahkan bantuan secara simbolis senilai Rp23 juta. Bantuan tersebut merupakan kontribusi dari Balai Tan Miyat berupa bantuan kewirausahaan sebesar Rp7.000.000, serta dari Balai Budi Dharma Rp16.000.000.
Bantuan dari Balai Budi Dharma berupa popok bayi sebanyak 16 pak, susu 16 kotak, minyak kayu putih 120 ml sebanyak 3 botol, bubur beras merah sebanyak 11 renceng (132 sachet), 2 botol susu, sabun mandi bayi 2 buah, tisu kering 2 buah, tisu basah 4 pak, pakaian singlet anak 2 lusin, pakaian kemeja anak satu lusin, celana panjang satu lusin, setelan baju tidur selusin, uang tunai Rp 2.500.000, paket wirausaha, paket nutrisi untuk nenek dan kakek 2 paket, handuk 2 buah, mainan anak 2 buah, parcel 1 buah dan etalase untuk jualan.
Kemensos telah melakukan asesmen terhadap Bayu melalui Balai Budhi Dharma dengan mengirimkan pekerja sosial dan perawat didampingi oleh pendamping rehsos Kabupaten Purwakarta, Selasa (28/12). Saat ini, tim dokter dan pendamping melakukan terapi agar Bayu bisa mengkonsumsi makanan lain selain bubur merah.
Balai Budhi Dharma telah memberikan bantuan berupa uang tunai untuk biaya transportasi kontrol ke rumah sakit sebesar Rp2.500.000, penyuluhan kesehatan oleh perawat Budhi Dharma terkait perawatan anak penderita hidrosefalus dan penguatan motivasi kepada keluarga.
Bayu menderita hidrosepalus sejak lahir dan sekarang tinggal bersama kakek dan nenek dari pihak ibunya di Kampung Nanggleng RT 01/01 Desa Depok, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta. Nenek dan kakek Bayu mengalami kesulitan ekonomi untuk biaya transportasi kontrol ke rumah sakit dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Untuk asupan nutrisi, Bayu hanya bisa minum susu dan makan makanan bayi. Saat ini bayi malang tersebut sudah menjalani 6 kali operasi dan sudah terpasang VP shunt untuk mengurangi cairan otaknya. Saat ini Bayu membutuhkan kontrol ke rumah sakit untuk mengecek kondisi dan pemasangan VP shunt tersebut. (gan)