Rokayah Maunya Dirawat di Rumah
PANGKALAN, RAKA – Masih ingat Rokayah (72) warga Kampung Kidangranggah RT 008 /004, Desa Cintaasih, Kecamatan Pangkalan, yang mengalami sakit tidak jelas. Tubuhnya tinggal tulang dibungkus kulit, tapi hingga kini belum ada keterangan medis yang menyatakan sakit yang dideritanya.
Minggu (28/10) nenek yang mengaku tidak punya sanak keluarga itu dikunjungi Sekretaris Kecamatan Pangkalan Bunawan. “Kami akan awasi kesehatan ibu Dijatah dan akan melakukan pembenahan rumah yang kini di tempati Rokayah dan suaminya,” tandas Bunawan.
Bahkan, kata Bunawan, Pemerintah Kecamatan Tegalwaru akan membawa Rokayah itu ke Puskesmas Pangkalan untuk dapatkan pengobatan yang layak. Sayangnya Rokayah menolak dan keukeuh ingin berobat di rumah saja. Meski begitu, lanjut Bunawan dirinya sudah berkoordinasi dengan semua stakeholder baik kepada Kepala Puskesmas Pangkalan, Pemerintah Desa Cintaasih dan PSM juga TKSK Kecamatan Pangkalan agar terus melakukan pantauan terkait kesehatan dan bantuan yang dibutuhkan Rokayah. Saat ini Rokayah tinggal bersama Kosim suaminya yang bekerja sebagai buruh serabutan di Pasar Loji.
Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Pangkalan Ace Wiranata menambahkan untuk bantuan kelayakan tempat tinggal rencananya ia akan coba memberikan bantuan lantai rumah terlebih dahulu karena saat ini rumahnya masih berlantai tanah dan hanya ditutupi karpet saja. Dirinya pun menyinggung persoalan pembenahan rumah untuk sanitasi dan ventilasi akan berkoordinasi dengan pemilik rumah yang ditempati Rokayah dan Kosim, suaminya.
“Lahan dan rumah itu kan milik warga yang memang sangat perhatian dan prduli kepada pak Kosim dan Ibu Rokayah, makanya saya berkoordinasi dengan pemilik rumahnya agar tidak terjadi salah paham,” ucap Ace, dan menambahkan kalau pemilik rumah sudah mengizinkan pembenahan kamar yang ditempati Rokayah.
Rencananya, terang Ace, hari ini pihaknya akan memasang lantai dulu dan membuat sanitasi dan ventilasi agar ruang yang di tempati tidak pengap. Sementara Abid (35) pemilik rumah tersebut mengatakan tidak masalah kalau kamar yang ditempati Rokayah dibenahi. “Silahkan saja, demi kebaikan ibu Rokayah. Saya kasihan melihat orang tua itu,” ucapnya.
Sebelumnya, Abid sengaja mengajak Rokayah dan Kosim tinggal di bagian belakang bangunan warungnya. Abid merasa kasihan kepada Rokayah yang kondisi tubuhnya tinggal tulang dibungkus kulit. Paling tidak setelah diberi tempat tinggal Rokayah punya tempat berteduh ketika Kosim bekerja di pasar Loji. (yfn)