Rp11 Miliar Digelontorkan Pemerintah Pusat
2,3 Persen Warga Karawang Stunting
KARAWANG, RAKA – Angka stunting di Kabupaten Karawang sudah mencapai 2,3 persen. Pemerintah daerah melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang dan Dinas Kesehatan menargetkan di Karawang sudah zero stunting sebelum tahun 2024.
Wakil Bupati Karawang Aep Saepulloh meminta semua komponen masyarakat harus siap menurunkan angka stunting di Karawang. Terlebih bagi instansi pemerintah di tingkat kecamatan, desa dan kelurahan. “Penanganannya bisa menggunakan dana desa 20% bagi penananganan ketahanan pangan,” ujarnya, saat menyampaikan arahan pada kegiatan Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga, di Aula Pemda, Kamis (12/5).
Aep juga meminta para kader TPK sebanyak 5.430 orang dari 309 desa dan kelurahan untuk tetap semangat dalam menurunkan angka stunting. Seperti diketahui, Pemerintah Pusat melalui BKKBN sudah tengah fokus melawan stunting. Angka stunting di Indonesia saat ini masih 24,4 persen. Presiden memerintahkan sebelum tahun 2024 angka stunting di Indonesia turun hingga 14 persen. “Di Kabupaten Karawang angka stunting sudah mencapai 2,3 persen. Pemda Karawang, DPPKB Karawang dan Dinkes menargetkan Karawang sudah zero stunting sebelum tahun 2024,” ujarnya.
Kepala DPPKB Karawang Sofiah menuturkan, untuk mencapai misi zero stunting tersebut, pihaknya telah menggerakan sebanyak 5.430 Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) yang disebar ke 30 kecamatan dan 309 desa/kelurahan di seluruh Karawang. Untuk mencapai misi zero stunting ini, kata dia, Pemerintah Pusat melalui BKKBN menggelontorkan anggaran untuk Karawang sebanyak Rp11 miliar lebih untuk melakukan pencegahan dan pengobatan terhadap anak-anak yang mengalami gagal tumbuh atau stunting. “Perang melawan stunting sudah kita mulai sejak awal tahun. Sebanyak 5.430 TPK sudah bergerak memberikan penyuluhan dan pelayanan kepada ribuan keluarga di seluruh pelosok Karawang,” tuturnya.
Bersama seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, lanjut Sofiah, DPPKB Karawang sudah sangat siap mengemban misi hilangkan stunting dari bumi pangkal perjuangan. Apa lagi, cita-cita tersebut didukung kuat oleh Pemkab Karawang dengan Wakil Bupati Aep Saepulloh sebagai Ketua Tim Penurunan Stunting di Kabupaten Karawang.
Sofiah juga menjelaskan, peran DPPKB Karawang dalam upaya menekan angka stunting ini lebih kepada tindakan preventif. Dengan cara menyasar calon pengantin, ibu hamil, hingga ibu bersalin. “Dalam hal penanganan stunting ini kita selalu bersinergi dengan Dinas Kesehatan. DPPKB lebih kepada upaya pencegahan, sedangkan Dinkes kepada penanganan dan pengobatan,” jelasnya.
Dengan program kerja yang jelas, serta dukungan kuat dari pemerintah pusat dan daerah. Pihaknya optimis target 14 persen nasional serta nol persen untuk Kabupaten Karawang bisa selesai sebelum tahun 2024. “Dengan sinergi yang baik serta dukungan yang kuat dari pemerintah pusat maupun daerah, saya optimis semua target itu akan tercapai,” pungkasnya. (nce)