KARAWANG

RSUD Jadi Rumah Sakit Rujukan Jantung

RS RUJUKAN: RSUD Karawang jadi rumah sakit rujukan jantung.

Biaya Pasien Ditanggung BPJS

KARAWANG, RAKA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang masuk ke dalam lima puluh empat rumah sakit yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan untuk menjadi salah satu rumah sakit jejaring rujukan kardiovaskuler.
Saat ini RSUD Kabupaten Karawang telah menerima surat keputusan dari Kementrian Kesehatan untuk menjadi rumah sakit rujukan kardiovaskuler di Provinsi Jawa Barat. Salah satu rumah sakit di Cirebon dan Bandung pun ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan kardiovaskuler untuk Provinsi Jawa Barat. Hal ini dibuktikan dengan sudah diadakan ruangan instalasi perawatan jantung. “Kita telah ditunjuk oleh dokter menteri kesehatan, sudah ada surat keputusan bahwa kita termasuk dalam rumah sakit rujukan jantung, kita juga sudah bekerjasama dengan Rumah Sakit Harapan Kita,” ujar Fitra Hergyana, direktur Utama RSUD, Senin (22/11).

Perawatan dan pemeriksaan jantung di RSUD telah ditanggung 100 persen oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS). Hal tersebut bertujuan agar memudahkan untuk biaya pengobatan dan pemeriksaan jantung bagi masyarakat. Pasien jantung dalam satu hari sebanyak 100 pasien. Hal ini berbanding terbalik dengan jumlah dokter yang menangani. “Saat ini, masih terdapat dua dokter jantung. Tempat tidur yang disediakan untuk pasien pun hanya berjumlah lima,” paparnya.

Salah satu dokter jantung Robert Edward Saragih mengatakan, masyarakat diwajibkan untuk mengatur pola hidup agar tidak terkena penyakit jantung. Bagi masyarakat yang sudah memiliki, wajib untuk melakukan pemeriksaan agar tidak terjadi pergumpalan. Jika terjadi gumpalan maka harus dilakukan tindakan pengambilan pembuluh darah darah dari kaki atau pun tangan. “Kalau tidak mau ada penyakit jantung harus punya pola hidup yang sehat. Masyarakat yang udah terdeteksi penyakit jantung, jangan dibiarkan begitu saja dan jangan lengah hanya dengan meminum obat. Kalau memang sudah ada pergumpalan dan tidak mau memasang ring mau ga mau harus dilakukan pemindahan pembuluh darah,” ungkapnya.

Selain pola hidup, jenis kelamin pun mempengaruhi munculnya penyakit jantung. Laki-laki lebih rintan terkena jantung. Hal ini dikarenakan perempuan memiliki hormon datang bulan. “Laki-laki lebih gampang mendapat penyakit jantung daripada perempuan,” pungkasnya. (nad)

Related Articles

Back to top button