RSUD Kurang Tempat Duduk
KARAWANG, RAKA – Ketersediaan tempat duduk yang nyaman di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang sempat dikeluhkan. Baik keluarga pasien maupun pasien yang berobat ke rumah sakit merasa tidak nyaman duduk di tempat duduk yang disediakan pihak rumah, setelah kelelahan antre berobat. Karenanya, mereka lebih suka duduk di lantai ketimbang di tempat duduk ruang tunggu RSUD.
“Kalau duduk di tempat duduk rasanya sesak, tempat duduknya sempit,” ujar Dirman (47) Warga Kampung Kalen Klupuk, Desa Cengkong, Kecamatan Purwasari, Dia mengaku sedang berobat jalan di Poli Paru. Karena kondisi penyakitnya dia memilih duduk di lantai kaerna tidak kuat duduk di tempat duduk sempit lantaran yang dirasakannya napas sesak.
Masih dikatakan Dirman, ada perbedaan dia duduk di lantai dengan duduk di kursi atau bangku beton yang disediakan pihak rumah sakit. Kalau duduk di kursi kakinya tidak bisa berselonjor, padahal dia membutuhkan ruang labih luas untuk merehatkan tubuhnya yang penat setelah berjam-jam antre berobat. “Saya pengen berselonjoran meluruskan kaki karena terasa pegal,” ucap Dirman.
Ketika Radar Karawang menanyakan perihal itu,rata-rata pengunjung yang duduk di lantai rumah sakit ternyata mengungkapkan hal sama. Mereka mengaku lebih nyaman duduk di lantai selasar rumah sakit ketimbang di tempat duduk yang memang disediakan pihak rumah sakit. Karena duduk di selasar mereka merasa lebih nyaman dan leluasa menghilangkan penat.
Kendati demikian mereka juga mengaku pihak rumah sakit memang tidak memperbolehkan untuk duduk-duduk di selasar karena dinilai tidak etis. Mereka disarankan untuk memanfaatkan kursi-kursi yang memang disediakan sebagai tempat beristirahat. Tidak heran kalau mereka juga rata-rata mengaku pernah diperingatkan satpam rumah sakit supaya tidak duduk di selasar rumah sakit.
Seperti diungkapkan Taryana (44) petugas satuan pengaman RSUD, dirinya sampai bosan mengingatkan pengunjung rumah sakit agar tidak menunggu giliran berobat sambil duduk di lantai. Karena, kata Taryana, secara estetika sangat mengganggu. Akan tetapi tetap saja membandel. “Sangat mengganggu sekali. Soalnya kadang yang beraktivitas banyak di rumah sakit itu, jalanan rumah sakit menjadi sempit dan tidak leluasa untuk dilintasi,” terangnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, memang sudah ada tempat duduk untuk duduk yang memungkinkan pasien atau pengunjung rumah sakit menunggu di tempat duduk. Hanya saja memang kesadaran pasien atau keluarga pasien yang kurang menyadari ketersediaan tempat duduk yang ada. Memang, peningkatan pelayanan RSUD Karawang kian hari semakin ditingkatkan. Bahkan sampai sarana penunjang seperti tempat duduk. Namun masih saja ada masyarakat yang kurang memahami pentingnya disiplin. Mereka lebih memilih menunggu giliran sambil duduk di lantai ketimbang duduk di fasilitas tempat duduk yang sudah disediakan. (ari)