KARAWANG, RAKA – Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Karawang mengalami lonjakan pasien sejak Minggu malam (12/10) hingga Senin (13/10). Ruang rawat inap RSUD penuh, 67 pasien tertahan di IGD.
Hal ini disampaikan oleh Humas RSUD Karawang Lutfi mewakili Direktur RSUD Karawang dr. Andri Sariful Alam. Ia mengatakan, kapasitas IGD RSUD Karawang sebenarnya hanya 30 tempat tidur, namun jumlah pasien yang masuk dalam dua hari terakhir jauh melebihi kapasitas tersebut.
“Beberapa pasien terpaksa dirawat menggunakan tempat tidur dari ambulans desa dan Puskesmas, bahkan ada yang ditangani di selasar IGD karena ruangan sudah tidak mencukupi,” katanya, Senin (13/10).
Disebutkannya, kondisi ini bukan disebabkan oleh wabah atau penyakit tertentu, melainkan karena jumlah pasien yang datang sangat bervariasi. Pihak rumah sakit pun menyampaikan permohonan maaf atas situasi tersebut dan mengimbau masyarakat untuk tidak langsung merujuk pasien ke IGD tanpa melalui Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT).
“Kami mohon masyarakat tidak mengirim atau merujuk pasien secara langsung ke IGD tanpa koordinasi melalui SPGDT atau tanpa rekomendasi APS,” tambahnya.
Menghadapi situasi ini, RSUD Karawang telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan serta rumah sakit lain di wilayah Karawang untuk mengatasi penumpukan pasien. Sebagai langkah pencegahan, masyarakat juga diminta untuk lebih memperhatikan pola hidup sehat.
“Istirahat yang cukup, konsumsi makanan bergizi, dan menghindari aktivitas berlebihan adalah upaya penting untuk menjaga daya tahan tubuh,”tutupnya. (zal)
