Ruas Jalan Utama Ditutup

DITUTUP: Petugas menutup ruas Jalan Jenderal Sudirman Purwakarta. Penutupan sejumlah jalan utama tersebut dilakukan selama PPKM diterapkan. Tujuannya, untuk mengurangi pergerakan warga.
Tiap Malam, Selama Dua Pekan
PURWAKARTA, RAKA – Sejumlah ruas jalan protokol di Kabupaten Purwakarta ditutup sementara. Langkah tersebut dilakukan seiring penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. Kapolres Purwakarta AKBP Ali Wardana melalui Kasat Lantas AKP Toto Herman Permana mengatakan, penutupan jalan telah mulai 3 Juli 2021, pada pukul 20.00 WIB hingga 24.00 WIB. “Penutup jalan setiap pukul 20.00 wib hingga 24.00 WIB, yang dimulai pada 3 Juli 2021 hingga 17 Juli 2021,” ujar Toto, Sabtu (3/7) lalu.
Dia menjelaskan, sejumlah ruas jalan yang ditutup yakni dari Pertigaan Suryo, hingga perempatan Jalan Baru, Pertigaan Patung Badak, Pertigaan Pemda, Pertigaan BTN, Pertigaan SKP, Rel KA Rawa dan Pertigaan H Iming. “Petugas gabungan dari Satuan Lalu Lintas Polres Purwakarta, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Purwakarta dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bakal disiagakan di sejumlah jalan yang ditutup sementara,” tandasnya.
Toto menambahkan, penutupan jalan ini bertujuan untuk mengurangi pergerakan masyarakat, terutama pada malam hari. Pasalnya di kawasan tersebut banyak cafe, pertokoan dan untuk mengurangi kerumunan massa. “Kami akan tebarkan personel untuk pembatasan kendaraan maupun orang, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang berkumpul pada malam hari untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Purwakarta,” ungkap Toto.
Penutupan sejumlah ruas jalan ini, lanjut dia, bakal dilakukan hingga batas waktu darurat dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 ini. Toto menambahkan, penutupan sementara yang dilakukan saat ini bukan merupakan pembatasan kendaraan, melainkan penutupan sementara menindaklanjuti penerapan PPKM darurat.
“Corona bisa menerpa siapa saja. Penutupan jalan dan sejumlah kawasan ini merupakan bagian dari langkah memutus mata rantai sebaran Covid-9. Ini juga dipicu oleh masih saja ada publik yang belum terbangun kesadaran akan bahaya corona,” pungkasnya. (gan)