HEADLINE
Trending

Rujukan Pasien Ugal-ugalan, IGD RSUD Overload

RadarKarawang.id – Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Karawang mengalami lonjakan pasien dalam beberapa bulan terakhir hingga mencapai kapasitas maksimum.

Kepala Dinas Kesehatan Karawang Endang Suryadi mengakui kondisi tersebut sudah berlangsung lama, dan tengah diantisipasi secara bertahap.

“IGD RSUD Karawang sudah mencapai 30 sampai 40 tempat tidur, jauh di atas rata-rata IGD rumah sakit lain yang hanya memiliki 12 sampai 14 bed,” ujar Endang saat ditemui usai kegiatan audiensi, Rabu (7/5).

“Itu sebabnya, kami tengah menyiapkan pembangunan ruang tambahan di sebelah RSUD untuk mengatasi kepadatan ini. Mudah-mudahan bisa dibangun tahun ini,” timpalnya lagi.

Endang menilai lonjakan ini disebabkan banyaknya masyarakat yang langsung datang ke RSUD, meskipun menderita penyakit ringan seperti diare atau tipus.

Kepercayaan masyarakat terhadap RSUD Karawang yang dinilai lengkap, cepat, dan bebas dari birokrasi berbelit, membuat rumah sakit pelat merah ini menjadi tujuan utama. Namun, kondisi ini dinilai tidak ideal.

“Ini menjadi perhatian kami. Sistem rujukan harus dibenahi. Kasus-kasus ringan seharusnya cukup ditangani di puskesmas atau rumah sakit tipe C, seperti RS Proklamasi atau RS Hastien,” jelasnya.

Untuk penanganan jangka pendek, Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang telah menyiapkan langkah konkret.

Baca juga: Suami Kasar pada Istri akan Dikirim Dedi Mulyadi ke Barak Militer

“Kami akan segera menerbitkan surat edaran agar puskesmas bisa lebih selektif dalam merujuk pasien. Jangan semua langsung dirujuk ke RSUD. Ini demi keselamatan dan kenyamanan pasien juga,” tegasnya.

Tak hanya itu, penguatan layanan primer juga sedang dipacu. Dari 50 puskesmas yang ada di Karawang, 39 di antaranya sudah berstatus DTP (Dokter Tetap Puskesmas), dan sekitar 14-15 sudah mulai beroperasi sebagai puskesmas perawatan. Namun, masih ada kendala dalam hal sumber daya manusia (SDM).

“Kalau SDM-nya sudah lengkap, puskesmas bisa berfungsi optimal sebagai layanan rawat inap ringan. Perlu juga dilakukan pemetaan ulang agar puskesmas perawatan hadir di wilayah yang memang membutuhkan,” tambahnya.

Kehadiran puskesmas perawatan dinilai strategis untuk menangani penyakit-penyakit ringan seperti diare, gastritis, hingga muntaber, tanpa harus mengandalkan IGD RSUD Karawang.

Tonton Juga: Bapak Pendidikan Cuma Punya Ijazah SD

Dengan berbagai upaya ini, Dinas Kesehatan Karawang berharap sistem layanan kesehatan dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan merata di seluruh wilayah, serta mencegah terjadinya penumpukan pasien di fasilitas rujukan utama. (uty)

Related Articles

Back to top button