Rumah Dinas Camat Tempuran jadi Tempat Isolasi
TEMPAT ISOLASI: Rumah dinas Camat Tempuran dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19.
TEMPURAN, RAKA- Tanggapan masyarakat terhadap pasien terkonfirmasi positif Covid-19 masih tabu, bahkan tak lepas dari bulian, sindiran hingga penolakan. Maklum saja, masyarakat sekitar juga sangat menjaga diri agar virus itu tidak menyebar dan menular pada kesehatannya.
Hal itu juga terjadi di Kecamatan Tempuran, Jumat pekan lalu, pasien Covid-19 terpaksa harus memanfaatkan rumah dinas camat sebagai tempat isolasi mandiri sebelum dievakuasi ke rumah sakit rujukan. “Ada dua orang dari Desa Tempuran, jadi dia tidak diisolasi di rumah, tapi ke rumah Dinas Camat, diisolasi selama dua hari sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit,” kata kasie Trantib Tempuran Mashuri.
Camat Tempuran Suwandi membenarkan, dua pasien tersebut memang biasa melaut dan tinggal rumah kontrakan. Sebenarnya bukan ada penolakan, tapi lebih penjaga penyebaran yang lebih luas lagi. Terlebih, di Desa Tempuran itu bisa dikatakan padat pemukiman, sehingga ia memberikan izin agat rumah dinas jadi tempat isolasi mandiri sambil menunggu ruang kosong di rumah sakit. “Mereka transit di rumah dinas selama 2 hari,” kata Camat.
Sampai saat ini masih ada rasa canggung yang dirasakan para karyawan kecamatan, meskipun pasien covid tidak ada di komplek kantor. Namun hal itu terpaksa dilakukan demi mengurangi penyebaran covid ke masyarakat banyak. “Jadi tempat transit aja, sampai sekarang gak ada yang berani tuh ke ruangan rumah dinas walaupun pasiennya sudah di rumah sakit,” tutupnya. (rok)