Rumah Reyot Dacih Rawan Ambruk
RAWAN AMBRUK: Dacih (70) warga Rengasdengklok Selatan di beranda rumahnya yang rawan ambruk.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Tak menutup kemungkinan rumah-rumah reyot bisa roboh di musim penghujan akibat diguyur hujan dan kencangnya angin. Beberapa hari yang lalu, rumah Ruminah (70) warga Rengasdengklok Selatan roboh saat diguyur hujan. Beruntung kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa.
Kali ini, Dacih (50) janda tua tanpa anak warga Kalijaya, Desa Rengasdengklok Utara, was-was dengan kondisi rumahnya yang nyaris roboh, karena genteng rumah banyak yang bocor, tiang dan dinding yang terbuat dari bambu juga sudah rapuh. Kata Dacih, saat ada angin kencang dan hujan deras, dirinya tidak berani berada di rumah. “Paling saya nginep di rumah adik saya, soalnya takut tiba-tiba roboh,” jelasnya kepada Radar Karawang, Kamis (9/1).
Keluarga miskin itu hanya bisa pasrah dengan keadaan, padahal Dacih ingin memiliki rumah layak namun tak mempunyai biaya renovasi. Kata Dacih, saat tahun 2019 yang lalu, sempat didata sebagai penerima manfaat rumah layak huni oleh pihak kecamatan. “Sampai sekarang belum ke sini lagi, saya sudah ngasih KTP sama KK dulu itu,” katanya.
Dacih menceritakan, suaminya sudah lama meninggal dunia, dan kini dia hidup seorang diri di rumah reyot itu. Saat sakit pun untuk biaya berobat dia hanya mengandalkan saudaranya, bahkan untuk makan saja terkadang dari adiknya. “Saya cuma tukang lotek keliling, kalau sekarang jarang jualan soalnya musim hujan,” ujarnya.
Enah, adik Dacih, mengaku kasihan dengan kehidupan kakanya itu. Pasalnya dia hidup seorang diri di rumah. Selain itu, dia juga tidak mendapatkan bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH). “Kadang kalau malam dia juga suka tidur di luar rumah, mungkin di dalam gerah,” ujarnya.
Sementara untuk rumah tidak layak huni di Kecamatan Rengasdengklok belum diketahui jumlahnya. Kusnadi, sekretaris Kecamatan Rengasdengklok mengatakan, dirinya tidak tahu soal jumlah data keseluruhan rumah tidak layak huni. Pasalnya sudah beberapa bulan kebelakang ada kekosongan untuk Kasi Kesos Kecamatan Rengasdengklok. “Seharusnya di kesos (data Rutilahu), tapi kadang-kadang desa diminta datanya suka susah, karena kita datanya juga dari desa, baru kita bisa merekap,” pungkasnya. (mra)