Uncategorized

RW 06 Desa Sirnabaya Punya Pasar

JUALAN : Pedagang Pasar RW 06 Desa Sirnabaya saat merapikan barang dagangannya.

TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Salah satu program kampung tangguh Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur adalah pasar physical distancing di RW 06 Blok B Perumahan Puti Telukjambe. Pasar tersebut diresmikan oleh Bupati Karawang Cellica Nurrachafiana akhir Mei lalu. Adapun para pedagang yang mengisi pasar tersebut sebelumnya berjualan di Blok C perumahana yang sama.

Salah satu pedagang Iwang (50) mengatakan, lapak jualannya di pasar saat ini lebih nyaman ketimbang sebelumnya. Ia sendiri bersyukur warga lingkungan setempat memfasilitasi dan mengizinkan mereka untuk berjualan di pasar teresebut. Sebulannya para pedagang membayar sewa lapak sebesar Rp1,5 juta per tahunnya. “Murah, hitung-hitung nolong pedagang yang disana (blok C), soalnya kan gak boleh sama masyarakat disana,” ucapnya.

Koordinator pengurus pasar RW 06 Kusmayadi menyampaikan, pasar tersebut sebetulnya mulai beriperasi sejak 23 April lalu. Lahan tersebut awalnya fasilitas umum yang tidak digunakan dan terbengkalai. Melihat kondisi para pedagang dan kebutuhan para ibu rumah tangga, maka lahan tersebut dimanfaatkan sebagai pasar. “Pertamanya kami rapihkan dulu, kebetulan disini ada pengembang yang mau memberi modal untuk perbaiki jalan dan drainase, lalu terpikirkan lebih baik dibikin pasar,” tuturnya.

Pria yang akrab disapa Baduy ini menjelaskan, pemanfaatan lahan fasum menjadi pasar berdasarkan hasil musyawarah dan disepakati oleh 9 ketua RT setempat. Semua warga pun dikatakannya menandatangani persetujuan adanya pasar di lingkungan mereka. Begitupun dengan kepala desa setempat dan Perum Jasa Tirta telah mengizinkan.

Ia menjelaskan, uang sewa yang dibayarkan oleh para pedagang digunakan untuk mengembalikan modal pinjaman yang dari pengembang. Setelah nantinya modal pinjaman tersebut terlunasi maka uang sewa akan dimasukkan ke dalam kas RW. Adapun uang sampah dipatok Rp400 ribu per bulan untuk keseluruhan pedagang yang mengisi 50 lapak di pasar tersebut. Sedangakan uang listrik yang pedagang bayarkan juga Rp400 ribu mencakup kebutuhan listrik semua pedagang. “Ya kehitung Rp2000 lah setiap pedagang tuh bayarnnya,” ujarnya. (din)

Related Articles

Back to top button