
BERDAMPINGAN: Bupati Cellica Nurrachadiana berdampingan dengan Wabup Ahmad Zamakhsyari.
KARAWANG, RAKA – Perayaan hari ulang tahun Kabupaten Karawang ke-387 digelar sederhana. Senin (14/9) pagi, seremonial HUT kota yang dikenal sebagai pangkal perjuangan ini digelar di halaman Plaza Pemda Karawang. Tak ada rangkaian gelaran budaya sebagaimana HUT Karawang pada tahun sebelumnya.
Tahun ini, Sabilulungan menjadi tema hari kelahiran kota yang juga dikenal sebagai lumbung padi ini. Sabilulungan sebagai kearifan lokal masyarakat Sunda memiliki arti seiya sekata, seayun selangkah, sepengertian, dan sepemahaman. Sabilulungan juga bermakna senasib sepenanggungan, saling mendukung, saling menyayangi, saling membantu dan bekerja sama dengan rasa persaudaraan yang sedemikian erat dalam kebersamaan.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, sabilulungan berarti masyarakat Karawang harus berkolaborasi dan bergotong royong. Sabilulungan ini juga mesti tercipta di antara para pemangku kepentingan, baik itu intansi pemerintahan, DPRD, TNI, dan Polri. “Kemudian para tokoh masyarakat, para alim ulama, sampai stakeholder yang paling bawah di masyarakat,” ucapnya selepas peringatan HUT Karawang ke-387 di Plaza Pemda Karawang.
Menurutnya pembangunan di Karawang akan berjalan lancar dan baik jika semua pihak kompak bergotong-royong. Ia berharap Karawang bisa lebih dan bisa lebih berkarya. “Memperbaiki hal-hal yang belum baik, melanjutkan apa yang sudah baik, ya saya rasa semua pengen sesuatu yang lebih baik,” ucapnya.
Sementara itu, Sekda Karawang Acep Jamhuri mengatakan meski sederhana namun peringatan terasa lebih khidmat. Hal ini juga semata untuk berhati-hati di masa pandemi Covid-19. Menurutnya peringatan hari jadi Karawang menjadi momen evaluasi dan membangun kebersamaan. Dikatakannya juga mesti ada kebersamaan dan gotong royong untuk membangun Karawang lebih baik lagi. “Kota yang mulya, jaya, dan tohaga,” harapnya. (din)