HEADLINEKarawang
Trending

Aktivis Islam Protes Eks Karawang Theatre Mau Jadi Tempat Hiburan Malam

Radarkarawang.id– Sejumlah aktivis Islam protes eks Karawang Theatre mau jadi tempat hibura malam. Penolakan keras datang dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Kabupaten Karawang bersama Forum Aktivis Islam (FAIS).

Kedua organisasi tersebut menyatakan keberatan mereka secara terbuka menyusul informasi yang berkembang di masyarakat terkait rencana pemanfaatan gedung menjadi tempat hiburan malam.

Kabarnya hiburan seperti karaoke, live music, kafe, hingga diskotek akan beroperasi di tempat ini. Lokasinya strategis di jantung kota Karawang.

Hal ini memicu kekhawatiran berbagai pihak, terutama karena berdekatan dengan pusat kegiatan keagamaan dan pemukiman warga.

Baca Juga: Karawang Raih Rekor MURI Penyelenggara Bazar UMKM Terlama

Presidium KAMI Karawang, H. Elyasa Budianto, menegaskan bahwa pemerintah daerah harus segera mengambil langkah tegas jika rumor tersebut benar adanya.

“Pemkab Karawang harus menolak pengajuan segala bentuk perizinan tempat hiburan malam di gedung eks KT,” ujar Elyasa usai melakukan audiensi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karawang, Selasa (16/9).

“Lokasinya sangat tidak layak—berada di pusat kota, dekat pusat bisnis, fasilitas ibadah seperti Masjid Agung Syeh Quro, gereja di Jalan Tuparev, serta lingkungan permukiman,” katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa meskipun sistem perizinan saat ini online melalui OSS (Online Single Submission) oleh pemerintah provinsi, rekomendasi dari pemerintah kabupaten tetap menjadi dasar pertimbangan penting.

“Bupati Karawang harus berani bersikap. Jangan berlindung di balik sistem. Jika memang niatnya menjaga moralitas masyarakat, maka segala bentuk tempat maksiat harus ditolak sejak awal,” tegas Elyasa.

Senada dengan Elyasa, sekretaris Jenderal KAMI Karawang, Setiadi Widjayanto, turut mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama organisasi kemasyarakatan Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis, Al Irsyad, dan lainnya untuk bersatu menyuarakan penolakan.

“Ini bukan sekadar isu lokal, tapi soal tanggung jawab moral. Mari kita bersatu mencegah kemaksiatan agar tidak tumbuh subur di tengah masyarakat,” serunya.

Ketua FAIS Karawang, Kang Narto menyuarakan hal yang sama. Ia menilai keberadaan tempat hiburan malam dapat berdampak buruk terhadap perkembangan karakter dan moral generasi muda.

“Jika tempat maksiat dibiarkan berdiri di pusat kota, maka kita sedang membiarkan kehancuran generasi penerus bangsa. Tugas kita semua adalah menjaga anak-anak muda dari pengaruh negatif,” kata Kang Narto.

Tonton Juga: Pekerja di Karawang

Ia juga mendesak Bupati Karawang untuk tidak hanya menolak wacana tempat hiburan di eks KT, tetapi juga mengevaluasi secara menyeluruh semua tempat hiburan yang sudah ada saat ini.

 “Tertibkan tempat hiburan yang tidak berizin dan menjual miras secara bebas. Karawang sebagai kota santri, jangan rusak identitas ini demi kepentingan bisnis sesaat,” pungkasnya. (uty)

Related Articles

Back to top button