Sambangi Sukaluyu Bawa Konsep Citarum Harum
PROGRAM revitalisasi sungai Citarum Harum menarik perhatian banyak kalangan akademisi, tanpa terkecuali Tim Kuliah Kerja Nyata STIKES Mitra Keluarga Bekasi. Membawa konsep Tematik Citarum Harum, para mahasiswa itu menyambangi Kecamatan Telukjambe Timur, tepatnya di Desa Sukaluyu.
Fasilitator Citarum Harum Hendro Wibowo mengatakan program KKN Citarum Harum bagian dari program besar yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat proses perbaikan kerusakan sungai Citarum. Ada tujuh konsep yang menjadi Quick Win. Seperti Monitoring Kesehatan Masyarakat dan Pengolahan Sampah serta Monitoring Limbah Industri, selain Proses 3R dan khusus di Kabupaten Karawang ditambah wilayah pesisir. Terutama di sektor 20 bertugas untuk penyelamatan pesisir.
“Yang hadir hari ini adalah yang melaksanakan KKN di sektor 17. Meliputi Kecamatan Telukjambe Timur dan Kecamatan Klari yang beririsan dengan saluran Tarum Barat yang mengalir ke Kalimalang,” ucap Hendro.
Harapannya proses yang terintegrasi yang nanti bisa menghasilkan sesuatu bahan untuk merumuskan program yang tepat, efektif dan efisien supaya cepat untuk pemulihan sungai Citarum. “Tidak hanya badan sungainya saja yang kita benahi, tetapi juga lebih kepada kondisi masyarakat yang hidup dan tinggal di sekitar sungai citarum. Dimana Mahasiswa secara berkelanjutan akan melaksanakan KKN disepanjang hulu hingga hilir sungai Citarum,” ucap Hendro.
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan STIKES Mitra Keluarga Susi mengatakan kampusnya melakukan implementasi dalam program Citarum Harum di sektor 17 dan STIKES Mitra Keluarga sebagai anggota ingin mewujudkan desa sehat melalui program Citarum Harum. Desa yang disambangi Desa Sukaluyu untuk masalah kesehatan dan Desa Sikamulya untuk masalah Stanting.
“Kita sudah membuat roadmap atau program kerja Green Design untuk beberapa kegiatan tri darma perguruan tinggi. Pertama menurunkan angka kematian ibu, kedua menurunkan angka kematian bayi dan ketiga menurunkan angka penyakit menular dan terakhir menurunkan angka penyakit yang tidak menular atau PTM,” ucap Susi, menambahkan masing masing punya sasaran tersendiri, yaitu wanita usia subur, ibu hamil, kemudian ibu dan anak usia dibawah 2 tahun, anak sekolah usia remaja, dewasa dan lansia serta masyarakat. Selain masalah kesehatan juga akan melakukan 3R yakni Refuse, Recycle dan Reused.
Desa sukaluyu adalah Internship dari ilmu gizi khususnya dari Mitra Keluarga dan untuk waktu yang akan datang akan melakukan Internship lagi di desa sikamulya karena disana adalah masalah stanting yang paling besar di kabupaten karawang.
Koordinator Universitas Esa Unggul Adi Pambudi menambahkan kami dari PIC sektor 17 bagian dari koordinator umum L2DT wilayah 3 dimana terbagi beberapa sektor yaitu sektor 16, 17, 18, 19, dan 20. “Kami di sektor 17 juga mengimplementasikan Citarum Harum berdasarkan Quick Win 2018, tetapi memang tidak semua Quick Win ini bisa kita adopsi semuanya,” ucapnya.
Beberapa yang diadopsi adalah pemetaan kesehatan, sanitasi lingkungan, kemudian juga ada 3R yaitu Refuse, Recycle dan Reused disitu yang kita fokuskan kepada mahasiswa mahasiswi yang melakukan KKN. Untuk awalnya dari Desa Sukaluyu dan Desa WEalahar. Di Walahar ada mahasiswa Universitas Multi Media Nusantara sedangkan di Desa Sukaluyu mahasiswa STIKES Mitra Keluarga dan Universitas Esa Unggul. Dan di sektor 17 ini ada 50 Universitas yang terlibat jadi saat ini perdana baru mengirim 3 Universitas dan nanti berlanjut karena program ini sampai 7 tahun kedepan. (adv)