Sambut Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar, Ini Tiga Amalan yang Dianjurkan
Radarkarawang.id- Tidak terasa, Ramadan sudah berada di pertengahan bulan. Saat ini, kita memasuki setengah akhir Bulan Ramadan. Setidaknya, ada dua peristiwa penting menuju akhir Ramadan, yaitu nuzulul quran dan malam lailatul qadar.
Nuzulul quran merupakan diturunkannya Alquran. Seperti kita ketahui, bahwa Allah menurunkan Alquran pertama kalinya kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira melalui Malaikat Jibril pada tanggal 17 Ramadan yakni surat Al Alaq ayat 1-5. Momen penting kedua yaitu malam lailatulqodar. Tidak seperti nuzulul quran, malam lailatulqodar bersifat rahasia. Namun para ulama memberikan kisi-kisi, bahwa malam mulia ini turun di malam ganjil 10 malam terakhir bulan Ramadan.
Menyambut datangnya kedua memen penting ini, setidaknya ada 3 amalan ibadah yang dianjurkan untuk dilaksanakan sebagaimana sampaikan Dasrizal M. Nainin, Dosen Ilmu Alqur’an Fakultas Ushuluddin UIN Syarief Hidayatullah Jakarta.
Pertama, memperbanyak melaksanakan ibadah sholat dengan mengerjakan sholat 5 waktu tepat waktu dan memperbanyak melaksanakan sholat sunnah. Mulai dari sholat rawatib, sholat tarawih, sholat tahajud,sholat tasbih, sholat hajat, sholat witir, dan lain-lain. “Ibadah wajib yang kita kerjakan dilipatgandakan pahalanya menjadi 70 kali lipat. Sedangkan amalan sunnah disetarakan dengan amalan wajib,” ucapnya.
Kedua, memperbanyak membaca Alquran. Mengingat bulan Ramadan memiliki sebutan lain sebagai syahrul qur’an atau bulan Alquran, penting sekali memperbanyak mengaji Alquran di bulan Ramadan. “Kita dianjurkan untuk semakin intens dengan Alquran. Menjelang Ramadan kalau kita jarang baca Alquran, begitu masuk bulan Ramadan ditingkatkan. Dan begitu mau masuk nuzulul quran sampai 10 hari terakhir bulan Ramadan, semakin ditingkatkan lagi membaca Alquran,” paparnya.
Amalan ketiga yang sebaiknya diperbanyak adalah memberikan infak atau sedekah. Misalnya dengan memberikan sedekah pada pagi dan malam hari setiap harinya selama tidak memberatkan dan tentu harus disesuaikan dengan kemampuan. “Mari kita perbayak ibadah sholat, mengaji, infak, sedekah, siapa tahu diantara ibadah yang kita jalani ada ibadah yang dilakukan pada malam lailatul qadar yang pahalanya lebih baik dari 1000 bulan,” tutupnya. (asy)