Sampah Berserakan di Jalan
BERSERAKAN : Tempat pembuangan sampah sementara di Dusun Anjun, Kelurahan Karawang Kulon tidak cukup untuk menampung sampah yang begitu banyak.
- Warga Karawang Kulon Minta Pemda Cari Solusi
KARAWANG, RAKA – Di Kelurahan Karawang Kulon, sampah nampaknya masih menjadi masalah yang perlu diperhatikan. Sampah yang berada di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS), terlihat sangat menganggu warga sekitar.
Ketua Karang Taruna Lingkungan Anjun Kaler RT15/14, Kamiludin mengatakan, warga yang berada di sekitar TPSS sangat terganggu dengan sampah yang sudah sangat menumpuk, bahkan sampai berceceran ke jalan. “Kita yang berada di sini yang kebagian bau. Ini sangat menganggu sekali,” kata Kamiludin, saat berbincang dengan Radar Karawang.
Dikatakan Kamiludin, menumpuknya sampah di dekat rumahnya itu karena pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh dinas terkait tidak berjalan efektif. Sehingga di TPSS itu selalu dipenuhi sampah bahkan sampai berceceran ke jalan.
Padahal, ia dan beberapa warga sekitar selalu mengeluhkan kondisi tersebut. Ia juga sudah mendatangi instansi terkait agar mampu memberikan solusi terhadap masalah sampah yang terjadi di lingkungannya itu. “Ini karena diangkutnya tidak setiap hari. Sekalinya diangkut mobilnya sudah berisi sampah, makanya gak keangkut semua,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, yang membuang sampah ke TPSS itu tidak hanya masyarakat yang berada di Dusun Anjun saja. Tetapi semua masyarakat yang ada di wilayah Kelurahan Karawang Kulon. “Harusnya khusus untuk lingkungan ini aja. Tapi kan semuanya buang ke sini,” ucapnya.
Lurah Karawang Kulon Saefudin mengatakan, sejak tiga bulan menjabat sebagai lurah di sana, sampah memang merupakan salah satu masalah utama yang perlu diselesaikan. Diakuinya di wilayah Karawang Kulon sangat minim sekali TPSS. “Di sini hanya ada satu TPSS di Anjun. Yang buang dari Poponcol semuanya ke TPSS itu,” ujarnya.
Saefudin mengatakan, minimnya TPSS juga disebabkan karena tidak ada lagi lahan milik pemerintah desa yang bisa dijadikan TPSS. “Waktu itu mau ada bantuan dari Kementerian LH, tapi kita gak punya lahan bengkok atau tanah hibah,” katanya.
Masih dikatakan Saefudin, untuk menyelesaikan permasalahan sampah, ia akan menjalankan program koperasi dengan menabung sampah yang bernilai ekonomis. Sampah yang dibuang sudah melalui pemilahan oleh masyarakat di rumah masing-masing. “Nanti akan dibentuk dulu koordinatoor setiap RT-nya. Masyarakat nanti nabung dengan sampah. Kalau dulu saya waktu di Tanjungmekar berjalan,” pungkasnya. (nce)