Sampah Cikangkung Makin Numpuk
RENGASDENGKLOK, RAKA – Sampah nampaknya menjadi persoalan yang gak pernah tuntas di setiap kecamatan. Selain keterbatasan lahan Tempat Pembuangan Akhir Sementara (TPAS), fasilitas umum juga sering jadi sasaran sampah liar. Salah satunya di jalanan Desa Cikangkung, Kecamatan Rengasdengklok.
Warga Dusun Cikangkung, Ade (40) mengaku, ia sering menjumpai tumpukan sampah di tepian jalan sekitar wilayah Rengasdengklok, dan saat ini tumpukan sampah tersebut tepat berada di pemukimannya. Padahal, tepian jalan itu awalnya bukan tempat pembuangan sampah. Namun, tanpa ia sadari, saat ini timpukan sampah itu sudah semakin menjadi-jadi. “Padahal kita gak buang sampah ke situ, karena punya tempat sendiri lalu dibakar. Kok sekarang makin hari makin banyak aja,” ujarnya heran.
Merasa penasaran, ia sempat nongkrong tak jauh dari tumpukan sampah tersebut. Ternyata, banyak orang luar yang tidak dikenal membuang sampahnya ke tempat itu. Khususnya, pada malam hari. “Sengaja saya tongkrongin, karena penasaran ingin tahu siapa pembuang sampah liar itu, ternyata orang luar kampung kami,” sesalnya.
Di tempat yang sama, tokoh pemuda setempat, Dani (35) mengutarakan hal serupa, ia mengaku heran dan mempertanyakan tingkah masyarakat yang sengaja membuang sampah seenaknya tersebut. Padahal, jelas-jelas tidak ada imbauan untuk membuang sampah ke tempat tersebut, terlebih posisinya berada di tepian jalan umum. “Heran saya mah, gak mikirin orang di sekitarnya, seenaknya saja buag sampah. Kita mah warga kampungnya menjaga, eh mereka malah enak-enakan tinggal lempar,” ketusnya.
Ia menduga, melihat kontur sampah yang menumpuk tersebut didominasi oleh sampah pasar. Karena akan sangat mudah dibedakan antara sampah rumah tangga dan sampah yang dihasilkan oleh pasar. Karena itu, ia berharap agar pemerintah Kabupaten Karawang melalui dinas terkait segera melakukan evaluasi terhadap lokasi pembuangan sampah, atau dengan membuat tempat sampah permanen bagi masyarakat. Karena melihat kondisi saat ini, keberadaan sampah sangat mengkhawatirkan. “Siapa sih yang mau lingkungannya kotor, makanya saya harap pemkab bisa menemukan solusinya,” pungkansya. (rok)